BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat dari Bidang Keahlian Pariwisata berhasil diterima bekerja di Turki setelah dipersiapkan melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) yang telah digandeng.
Informasi itu dikemukakan konsultan senior pendidikan nasional, Ir Hj Itasia Dina Sulvianti, M.Si, yang juga pendiri CV IDS Rumah Pendidikan Indonesia di Bogor, Rabu (4/6/2025).
Ia menjelaskan setahun lalu, yakni Rabu (17/10/2024) dilakukan kerja sama resmi CV IDS dengan LPKP Surya Kencana Wisata, yang bergerak di industri pariwisata, perhotelan dan pelayaran untuk pengiriman tenaga kerja profesional ke Turki, di SMK Wikrama, Bogor, Jawa Barat.
“Kami sedang berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengirimkan alumni-alumni SMK Wikrama ke Turki dan Jepang. Semoga mereka bisa menjadi pahlawan-pahlawan devisa negara,” katanya.
Program tersebut, kata dia, digagas untuk memaksimalkan kesempatan lulusan SMK Wikrama di dunia kerja, karena tidak ada artinya mendidik anak-anak tapi kesempatan lapangan kerja sedikit.
“Jadi dalam rangka itulah kami menggagas inovasi dengan kerja sama ini,” kata dosen Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University itu.
Karena untuk program itu harus setara Diploma (D)-1, maka pihaknya menggandeng LPK dimaksud, yang sudah memiliki kualifikasi D-1.
Menurut “Bu Ita” — panggilan karib Itasia Dina Sulvianti — mengingat kondisi ekonomi di dalam negeri yang agak kurang baik, lapangan kerja menurun dan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Maka saya berusaha ‘mengekspor’ para alumni SMK Wikrama sebanyak mungkin,” katanya.
“Ini kesempatan bagi anak-anak muda Indonesia untuk merebut pasar kerja di luar negeri. Apalagi banyak negara-negara yang mengalami depopulasi. Mereka kekurangan tenaga kerja produktif,” tambahnya.
Dikemukakannya bahwa tantangan selanjutnya adalah mempersiapkan calon-calon pekerja ini dengan baik agar sesuai standar negara-negara yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dimaksud.
“Alhamdulillah yang ke Turki 10 orang yang sudah berangkat, dengan bantuan pembiayaan dari Yayasan Wikrama berupa dana talangan,” katanya.
Selain itu, dalam program tersebut pihaknya juga dibantu oleh Yayasan Baitul Maal BRILiaN (YBM BRILiaN), yang merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) di bawan Bank BRI untuk dana talangan tersebut.
“Target kami sepanjang tahun 2025 ini akan mengirimkan anak-anak alumni SM Wikrama ke Turki sekitar 90 orang,” katanya.
Sedangkan untuk tujuan negara Jepang, pihaknya masih menjajaki dan mempersiapkan untuk persiapan bahasa Jepang-nya.
“Kalau yang ke Turki, penyiapannya cukup dengan kemampuan berbahasa Inggris, namun yang Jepang ada persyaratan harus bisa berbahasa Jepang sehingga perlu pelatihan tambahan sesuai yang dipersyaratkan,” katanya.
Sementara itu Kepala Humas SMK Wikrama, Rudy Benyamin menambahkan bahwa pengiriman alumni sekolah itu ke Turki dilakukan dalam dua pemberangkatan.
“Jadi pengirimannya tidak dilakukan bersamaan. Ada dua pemberangkatan ke Turki,” katanya.

Pengembangan se-Indonesia
Melalui program ini, pihaknya juga akan bekerja sama dan mengembangkan program dengan SMK di seluruh Indonesia yang sudah bermitra dengan IDS Rumah Pendidikan Indonesia.
SMK Wikrama sendiri adalah sekolah binaan IDS Rumah Pendidikan Indonesia.
IDS Rumah Pendidikan Indonesia merupakan konsultan pendidikan yang telah berhasil mengantarkan SMK Wikrama Bogor sebagai Sekolah Penyelenggara E-Learning Terbaik Tingkat Nasional (Kemendikbud, 2008), Sekolah Adiwiyata Mandiri (2012), Sekolah Model UNESCO bidang Lingkungan Hidup (2016), Sekolah Unggul dan Berprestasi (Kemendikbud, 2019), SMK Wikrama Bogor ditetapkan sebagai percontohan SMK-PK Cyberwarriors (Kemendikbudristek 2022) dan prestasi lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia menjelaskan tujuan utama program ini adalah menyasar peluang bekerja di berbagai negara, baik Eropa dan Jepang. Namun, tidak menepis kemungkinan diperluas ke negara selain itu.
Pihaknya juga memberi kesempatan bagi mereka yang sudah bekerja di luar negeri itu, saat mereka dirasa bekalnya cukup, baik finasial dan lainnya, maka diusahakan lagi mereka bisa kuliah lagi di negara tersebut dan diusahakan dengan beasiwa, demikian Itasia Dina Sulvianti. (Red/02)