JAKAKRTA, SUDUTPANDANG.ID – Di tengah merebaknya varian baru Omicron, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Pada Senin, 17 Januari 2022, Nadiem memantau PTM di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bandung. Dalam kunjungan itu Nadiem berpesan agar semua siswa dan guru menerapkan protokol ketat.
“Kalian pasti senang sudah bisa kembali ke sekolah belajar bersama guru langsung di ruang kelas. Saya mohon selama belajar di kelas tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan, agar kita tetap bisa belajar dengan aman dan nyaman,” kata Nadiem.
Keputusan pembelajaran tatap muka terbatas secara penuh dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri yang diterbitkan pada 21 Desember 2021. Peraturan tersebut mengatur tentang pemantauan pembelajaran tatap muka dan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.
Kepala SMPN 2 Kota Bandung, Erni Kusniati menuturkan sekolah yang dipimpinnya sudah menerapkan PTM terbatas secara penuh selama dua minggu. Dia mengatakan PTM mendapatkan dukungan dari orang tua siswa dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Para siswa sangat antusias datang ke sekolah. Ketika masuk, anak-anak harus mencuci tangan terlebih dahulu, lalu diperiksa suhunya dan kantin sekolah tidak diperkenankan untuk dibuka. Jadi mereka membawa bekal masing-masing dari rumah,” kata dia.
Saat ini, SMPN 2 Kota Bandung menampung 1.036 siswa yang terbagi dalam 31 rombongan belajar. Menurut Erni, selama PTM terbatas para siswa berada di sekolah selama 4,5 jam atau 6 jam pelajaran.”Semua siswa dan 48 guru semuanya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Hidayat, mengatakan Kota Bandung telah menerapkan PTM terbatas 100 persen. Dia menyebut seluruh sekolah telah memenuhi daftar periksa pelaksanaan PTM terbatas. “Seluruh guru di Kota Bandung dan siswa usia di atas 12 tahun sudah divaksinasi, sedangkan yang berusia 6-12 tahun baru 34,2 persen yang sudah divaksinasi,” ujarnya.
Untuk memulai kegiatan pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan Bandung berkoordinasi dengan dinas kesehatan, serta satgas Covid-19 kewilayahan, yaitu camat dan lurah. Pelaksanaan PTM sebelumnya telah dilakukan secara bertahap. “Tahap pertama 330 sekolah, tahap kedua 1.677 sekolah, tahap ketiga 632 sekolah. Jadi total 2.639 sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas,” kata dia.