Inkoppas Gandeng PT Viura Sukseskan Revitalisasi dan Digitalisasi Pasar Tradisional

Direktur Utama PT Viura, Andi Pranata Bangun (kiri) dan Ketua Harian Inkoppas, Adrian Lamemuhar (kanan)
Direktur Utama PT Viura, Andi Pranata Bangun (kiri) dan Ketua Harian Inkoppas, Adrian Lamemuhar (kanan) Foto:Istimewa

“Program kemitraan ini akan memperkuat dan memberdayakan para anggota Inkoppas dan pedagang pasar. Untuk itu, kami menggandeng PT Viura Indonesia Persada sebagai mitra untuk menyukseskan program revitalisasi dan digitalisasi pasar tradisional yang selama ini menjadi kepedulian dan tekad Inkoppas.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) menggandeng PT Viura Indonesia Persada untuk mensukseskan Program Revitalisasi dan Digitalisasi Pasar Tradisional. Kerja sama antara Inkoppas dengan PT Viura Indonesia Persada tertuang dalam nota kesepahaman (MoU).

Kemenkumham Bali

Penandatangan MoU dilakukan oleh Ketua Harian Inkoppas, Andrian Lamemuhar dan Direktur Utama PT Viura Indonesia Persada, Andi Pranata Bangun di Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Menurut Ketua Harian Inkoppas, Andrian Lamemuhar, penandatanganan MoU tersebut berdasarkan data survei yang dilakukan Nielsen Media Research Indonesia, pada 2020 lalu, tercatat masih 58 persen masyarakat Indonesia memilih pasar tradisional untuk berbelanja bahan makanan segar untuk keperluan hidup mereka sehari-hari.

“Dari survei tersebut, juga terungkap bahwa hanya sembilan persen yang membeli bahan makanan segar di supermarket atau hypermarket. Artinya, pasar tradisional sejatinya masih menjadi tumpuan utama orang-orang berbelanja bahan-bahan kebutuhan segar,” kata Andrian.

Kendati demikian, ia pun menyadari bahwa kendala utama orang-orang datang ke pasar tradisional adalah citra pasar tradisional yang becek, kotor, dan jorok.

“Banyak yang sudah tidak begitu, tapi citra tersebut masih kuat bertahan di beberapa kalangan masyarakat,” ungkap Andrian.

Untuk menepis stigma pasar tradisional itu, pihaknya berinisiatif untuk melakukan penataan pasar menuju pasar yang bersih dan sehat, melalui revitalisasi pasar tradisional.

“Ditambah dengan pengalaman selama Pandemi COVID-19, yang membuat orang ogah bergerak jauh ke luar rumah, terpikir untuk sekaligus melakukan digitalisasi pasar tradisional, seiring kebutuhannya yang juga kian meningkat,” tutur Andrian.

Sekian lama mencoba mencari mitra, menurut Adrian, Inkoppas kemudian menemukan PT Viura Indonesia Persada, perusahaan yang dinilai mumpuni bekerja sama melakukan digitalisasi pasar tradisional.

“Program kemitraan ini akan memperkuat dan memberdayakan para anggota Inkoppas dan pedagang pasar. Untuk itu, kami menggandeng PT Viura Indonesia Persada sebagai mitra untuk menyukseskan program revitalisasi dan digitalisasi pasar tradisional yang selama ini menjadi kepedulian dan tekad Inkoppas,” tandas Andrian penuh semangat.

Tuntutan Peradaban

Inkoppas dan PT Viura Indonesia Persada siap sukseskan Revitalisasi dan Digitalisasi Pasar Tradisional
Inkoppas dan PT Viura Indonesia Persada siap sukseskan Revitalisasi dan Digitalisasi Pasar Tradisional (Foto:Istimewa)

Direktur Utama PT Viura, Andi Pranata Bangun, menyambut baik kerja sama dengan Inkoppas. Ia mengatakan menguatnya keperluan untuk melakukan digitalisasi pasar terlihat selama berlangsungnya Pandemi COVID-19, beberapa waktu lalu.

“Tetapi memang kemudian bukan hanya karena pandemic, melainkan telah menjadi tuntutan peradaban,” kata Andi.

“Itu yang coba kami lakukan di sini. Bagi kami, digitalisasi sama sekali tidak bermakna menghapus hubungan akrab yang telah terjalin lama antara pedagang dengan langganan,” sambung pria asal Sumatera Utara itu.

Andi berpandangan, menghapuskan hal itu sama sekali artinya juga menghapus sekian banyak sisi lain dari ekonomi pasar. Misalnya, tak ada lagi keperluan untuk adanya tukang ojek, tukang parkir, pedagang informal dan sebagainya.

“Kami ingin mencari proporsi baru yang harmonis antara kondisi lama yang baik, dengan hal-hal baru yang inovatif,” ujarnya.

Alhasil, kata Andi, yang akan dilakukan nanti selain menyulap pasar-pasar tradisional lebih bersih, sehat dan aman lewat revitalisasi, juga memberikan aneka kemudahan baru dalam membayar.

“Misalnya, penerapan e-commerce dan layanan pesan antar, penerapan pembayaran elektronik di setiap kios dengan mengintegrasikan inventarisasi secara daring dan luring, serta berbagai pilihan pembayaran lainnya seperti QR, kartu kredit dan dompet digital,” papar Andi.(PR/01)

Tinggalkan Balasan