SUDUTPANDANG.ID – Final Liga Champions 2024/2025 akan menjadi duel panas penuh gengsi dan dendam. Dua raksasa Eropa, Inter Milan vs Paris Saint-Germain (PSG), siap saling tikam di Allianz Arena, Munich, Jerman pada Minggu (1/6).
Laga Inter Milan vs PSG tak sekadar soal trofi, tapi juga harga diri, sejarah, dan mimpi yang tertunda. Bagi Nerazzurri, ini bukan final biasa.
Ini misi penebusan luka dua tahun lalu, ketika mereka tumbang dari Manchester City di Istanbul. Kini, di bawah komando Simone Inzaghi, mereka datang lebih matang dengan kolektivitas tinggi dan semangat membara.
“Kami membangun tim ini lewat proses, bukan uang. Sekarang waktunya menebus kekecewaan,” tegas Inzaghi jelang laga final.
Tanpa belanja mewah seperti rival-rivalnya, Inter tetap konsisten. Dua kali ke final dalam tiga musim jadi bukti bahwa taktik jitu dan mental tangguh lebih berharga dari nama besar di atas kertas. Inter juga memburu gelar Liga Champions ke-6, yang terakhir mereka raih di era Jose Mourinho pada 2010.
Namun PSG bukan lawan sembarangan. Luis Enrique membawa pasukan muda penuh tenaga dan gaya main menyerang yang eksplosif.
Usai menyapu bersih Ligue 1 dan Coupe de France, PSG datang ke final dengan satu ambisi besar, treble winner pertama dan gelar Liga Champions perdana dalam sejarah klub.
Kemenangan 3-0 atas Reims di final Piala Prancis jadi sinyal kuat. Bradley Barcola tampil luar biasa dengan dua gol dan satu assist, sementara Hakimi makin tajam di sisi sayap.
Laga ini juga akan jadi pertarungan strategi: struktur rapi ala Inzaghi vs kreativitas liar ala Enrique. Inter andalkan transisi cepat dan pertahanan baja. PSG akan meledak dengan kecepatan, teknik, dan nafsu juara.(01)
