JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Organisasi masyarakat (ormas) Islam Jamaah Muslimin menyerukan kepada seluruh umat Islam dan masyarakat internasional untuk menolak usulan perdamaian Gaza yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Rencana tersebut dinilai tidak adil, berat sebelah, dan hanya menguntungkan kepentingan Amerika Serikat serta Zionis Israel yang telah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dalam siaran pers resmi yang ditandatangani oleh Imaam Yakhsyallah Mansur di Jakarta pada Jumat (3/10), Jamaah Muslimin menegaskan bahwa “20 Poin Rencana Perdamaian Gaza” yang diumumkan Trump pada 29 September 2025 lalu adalah bentuk baru dari penjajahan yang dibungkus dengan narasi perdamaian.
“Atas dasar tanggung jawab terhadap nasib umat Muslim yang tertindas di Palestina, dalam menyikapi seruan perdamaian Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 29 September 2025 lalu mengenai 20 Poin Rencana Perdamaian Gaza, dengan ini Jamaah Muslimin menyatakan sikap,” ujar pernyataan tersebut.
Pertama, Jamaah Muslimin menyerukan kepada seluruh umat Islam dan para pemimpin negara-negara Muslim untuk bersatu padu, melindungi, membela, dan memperjuangkan hak hidup yang bebas dan merdeka bagi seluruh warga Gaza serta rakyat Palestina pada umumnya, hingga mereka mampu menentukan masa depan mereka sendiri.
Kedua, naskah kesepakatan perdamaian harus memenuhi prinsip keadilan dan kesetaraan. Sementara itu, Amerika Serikat selama ini terbukti selalu berpihak kepada Zionis Israel, memveto semua resolusi PBB yang dinilai merugikan Israel, serta terus memberikan bantuan persenjataan yang digunakan untuk melakukan genosida.
Pengajuan 20 poin rencana perdamaian Gaza yang diumumkan secara sepihak oleh Donald Trump hanya mementingkan keamanan dan kepentingan Zionis Israel, tanpa menjamin keamanan dan kemerdekaan yang hakiki bagi Gaza dan Palestina. Oleh karena itu, rencana tersebut patut ditolak oleh semua pihak yang cinta keadilan.
Selanjutnya, Jamaah Muslimin menyerukan kepada seluruh bangsa di dunia yang mencintai perdamaian dan keadilan untuk mendukung rakyat Palestina dan menolak segala bentuk kesepakatan jahat yang bertujuan melanggengkan imperialisme melalui tindakan nyata.
Dalam kondisi krisis kemanusiaan dan kejahatan Zionis Israel di Gaza yang telah melampaui batas, tidak ada lagi ruang untuk bersikap setengah hati atau beretorika dengan diplomasi yang ambigu. Kejahatan kemanusiaan ini harus dihentikan segera dengan sikap tegas, konsisten dalam prinsip, serta kejujuran dalam mengecam kebrutalan genosida yang dilakukan oleh Israel.
Jamaah Muslimin juga mengajak untuk mengembalikan tanah Palestina kepada bangsa Palestina, yang hingga kini masih terjajah dan menjadi korban genosida. Hak mereka untuk menentukan nasib bangsanya sendiri harus dijamin penuh oleh komunitas internasional, tanpa penindasan dari bangsa mana pun, termasuk Zionis Israel, Donald Trump, maupun Tony Blair.
“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menolong hamba-hamba-Nya yang tertindas di bumi Palestina dan di berbagai belahan dunia. Dan semoga Allah menggagalkan segala tipu muslihat kesepakatan jahat, karena Allah adalah sebaik-baik Dzat yang menggagalkan makar jahat. Aamiin,” demikian pernyataan sikap Jamaah Muslimin.(PR/01)