Jasa Marga Maksimalkan CCTV Pantau Potensi Kebakaran Lahan di Tol

Jalan Tol
Ilustrasi - Petugas memasang kamera CCTV di Tol Trans Jawa ruas Semarang-Batang, Jawa Tengah (Foto:Ant)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – PT Jasamarga Tollroad Operator, sebagai anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, memaksimalkan pemanfaatan kamera CCTV untuk memonitor potensi kebakaran lahan di sekitar area jalan tol.

Direktur Operasi PT Jasamarga Tollroad Operator Yoga Tri Anggoro mengatakan, terkait penerapan teknologi cerdas untuk mendeteksi kebakaran lahan di pinggir jalan tol, jadi kondisi saat ini yang dilakukan di ruas-ruas tol Jasa Marga yakni memanfaatkan alat-alat yang sudah dipasang.

Kemenkumham Bali

“Sebagai contoh kamera CCTV, kamera ini kita pasang setiap 500 meter. Ini kita maksimalkan untuk bisa memonitor sebelum masuknya asap ke dalam ruas jalan tol,” ujar Yoga dalam seminar daring di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Seperti diketahui bersama, terdapat peristiwa pembakaran lahan yang asapnya masuk ke jalan tol.

“Untuk teknologi yang kita pergunakan saat ini adalah dengan memanfaatkan kamera CCTV yang sudah kita pasang,” kata Yoga.

Dia menambahkan selain memaksimalkan kamera CCTV, personel Jasa Marga juga melakukan monitoring langsung di lapangan.

“Ke depannya baik itu terkait kebakaran maupun gangguan lainnya seperti banjir, kita juga sedang mengembangkan sensor-sensor lainnya seperti melalui radar, kamera CCTV pintar untuk kita bisa mendeteksi potensi gangguan perjalanan yang ada di sekitar area jalan tol,” ujar Yoga.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk terus meningkatkan pengawasan dan patroli rutin dalam rangka menjamin keselamatan serta keamanan para pengguna jalan tol pascakecelakaan beruntun di Tol Pejagan-Pemalang KM253.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, Kementerian PUPR juga meminta operator bekerja sama secara intensif dengan pemerintah daerah dan masyarakat di sepanjang koridor tol untuk mengurangi risiko gangguan yang bersumber dari berbagai kegiatan sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi atau bahkan menimbulkan bahaya bagi para pengguna jalan tol.

Hal tersebut menyusul kecelakaan beruntun pada Minggu (18/9) yang terjadi di jalan Tol Pejagan-Pemalang KM253 yang salah satunya dipicu oleh asap tebal akibat pembakaran sawah/ladang/ilalang di pinggiran tol. Kementerian PUPR meminta para BUJT untuk memasang CCTV pada titik-titik rawan ruas tol untuk menangkap peristiwa yang tidak tertangkap petugas patroli. Misalnya lokasi di mana sering terjadi pembakaran lahan akan dipasang CCTV.(red/ant)

Tinggalkan Balasan