“Keselamatan warga adalah tanggung jawab utama. Jangan menunggu ada korban jiwa baru bergerak. Kapuk Muara harus jadi pelajaran dan momentum perbaikan nyata.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Legislator Kebon Sirih dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu, menilai kebakaran besar yang melanda Kapuk Muara, Jakarta Utara, sebagai alarm keras bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mengevaluasi total sistem penanggulangan kebakaran.
“Kebakaran di Kapuk Muara merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat disayangkan. Ini bukan sekadar musibah, tapi juga bukti bahwa Jakarta belum memiliki sistem pencegahan kebakaran tapi juga bukti bahwa Jakarta belum memiliki sistem pencegahan kebakaran yang memadai,” ujar Kevin, Senin (9/6).
Kebakaran yang terjadi pada Jumat (6/6) lalu itu menghanguskan sekitar 470 rumah dan berdampak terhadap ribuan warga.
Kevin menegaskan bahwa peristiwa tersebut menambah daftar panjang insiden kebakaran yang terjadi di Jakarta dalam waktu yang berdekatan, termasuk di pabrik lilin di Tamansari dan Vihara Lalitavistara di Cilincing.
“Rentetan kebakaran di berbagai wilayah menunjukkan bahwa kita sedang menghadapi darurat kebakaran. Pemprov harus segera melakukan evaluasi menyeluruh dan memperkuat sistem damkar secara merata,” tegasnya.
Kevin juga menyoroti belum meratanya keberadaan pos pemadam kebakaran di seluruh kelurahan Jakarta. Ia menyebut keterlambatan respons sebagai salah satu penyebab utama besarnya dampak kebakaran di permukiman padat.
“Masih banyak kelurahan yang tidak memiliki pos damkar sendiri. Ini sangat berisiko. Ketika kebakaran terjadi, respons harus cepat dan tepat,” katanya.
Selain infrastruktur, Kevin mendorong Pemprov DKI untuk segera merealisasikan distribusi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ke setiap RT dan RW sebagai langkah pencegahan dini.
“APAR harus tersedia di lingkungan warga. Ini akan membantu mereka merespons secara cepat sebelum api menyebar luas. Respons awal sangat penting dalam mengendalikan kebakaran,” ujar wakil rakyat Dapil Jakarta 10 (Palmerah, Grogol, Petamburan, Kembangan, Kebon Jeruk dan Taman Sari) Jakarta Barat itu.
Ia pun menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa upaya pencegahan dan kesiapsiagaan harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah, bukan hanya bertindak setelah bencana terjadi.
“Keselamatan warga adalah tanggung jawab utama. Jangan menunggu ada korban jiwa baru bergerak. Kapuk Muara harus jadi pelajaran dan momentum perbaikan nyata,” pungkasnya.(01)