JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID –Seorang imigran lansia (lanjut usia) asal Thailand meninggal setelah didorong hingga jatuh.
Wajah seorang keturunan Filipina-Amerika disayat dengan pisau. Seorang perempuan China ditampar dan kemudian dibakar.
Ini hanyalah contoh serangan kekerasan baru-baru ini terhadap orang Asia-Amerika, yang menjadi bagian dari lonjakan pelecehan sejak dimulainya pandemi setahun yang lalu di Amerika Serikat.
Dari diludahi dan dilecehkan secara verbal hingga insiden penyerangan fisik, ada ribuan kasus yang dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir
Para pendukung dan aktivis mengatakan ini adalah kejahatan rasial, dan sering dikaitkan dengan retorika yang menyalahkan orang Asia atas penyebaran Covid-19.
FBI (Biro Penyelidik Federal) memperingatkan pada awal wabah Covid-19 di AS bahwa mereka memperkirakan akan terjadi lonjakan kejahatan rasial terhadap orang-orang keturunan Asia
Data federal kejahatan kebencian untuk tahun 2020 belum dirilis, meskipun demikian, kejahatan kebencian pada tahun 2019 diketahui berada pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade
Akhir tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan laporan yang merinci “tingkat yang mengkhawatirkan” dari kekerasan bermotif rasial dan insiden kebencian lainnya terhadap orang Asia-Amerika.
Sulit untuk menentukan jumlah pasti untuk kejahatan dan kasus diskriminasi semacam itu, karena tidak ada organisasi atau lembaga pemerintah yang melacak masalah ini dalam jangka panjang, dan standar pelaporan dapat berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain
Kelompok advokasi Stop AAPI Hate mengatakan menerima lebih dari 2.800 laporan insiden kebencian yang ditujukan pada orang Asia-Amerika secara nasional tahun lalu. Kelompok tersebut menyiapkan alat pelaporan mandiri online pada awal pandemi.
Penegakan hukum setempat juga memperhatikan insiden-insiden serupa: gugus tugas kejahatan rasial Kota New York menyelidiki 27 insiden pada tahun 2020, angka yang meningkat sembilan kali lipat dari tahun sebelumnya. Di Oakland, California, polisi telah menambahkan patroli dan mendirikan pos komando di Chinatown.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah selebriti dan influencer telah angkat bicara setelah beberapa insiden yang mengganggu menjadi viral di media sosial.
Berikut beberapa serangan yang baru-baru ini dilaporkan:
Seorang imigran Thailand berusia 84 tahun di San Francisco, California, meninggal bulan lalu setelah didorong dengan kasar hingga jatuh saat jalan pagi.
Di Oakland, California, seorang senior berusia 91 tahun didorong ke trotoar dari belakang.
Seorang perempuan China berusia 89 tahun ditampar dan dibakar oleh dua orang di Brooklyn, New York.
Seorang asing di kereta bawah tanah New York menyayat wajah penumpang Filipina-Amerika berusia 61 tahun dengan pisau pemotong kerdus.
Sejumlah karyawan restoran Amerika Asia di Kota New York mengatakan kepada New York Times bahwa mereka sekarang selalu pulang lebih awal karena takut akan kekerasan dan pelecehan.
Seorang pemilik toko daging keturunan Asia-Amerika di Sacramento, California menemukan seekor kucing mati-rasial kemungkinan besar ditujukan untuknya – tertinggal di tempat parkir toko; polisi sedang menyelidikinya sebagai kejahatan rasial.
Sebuah keluarga Amerika keturunan Asia yang merayakan ulang tahun di sebuah restoran di Carmel, California, dimarahi dengan ejekan rasis oleh seorang eksekutif teknologi pendukung Trump.
Berapa pemilik rumah keturunan Asia-Amerika mengatakan bahwa mereka telah dilecehkan dengan penghinaan rasial dan dilempar batu ke rumah mereka (PR/04)