JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI berkolaborasi bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sukses menggelar webinar untuk berbagai kelompok masyarakat/komunitas di wilayah Maluku Papua dan sekitarnya pada Senin (17/4/2023).
Dalam siaran pers yang diterima Sudutpandang.id di Jakarta, Selasa (18/4/2023), webinar yang mengusung tema “Pentingnya Influencer Marketing Dalam Pengembangan Bisnis” tersebut diikuti sebanyak 2.836 peserta.
Webinar menghadirkan Ketua Inkubator Bisnis Politeknik APP Jakarta yang juga dosen Fajria Fatmasari, Fasilitator Nasional Aulia Putri, Fasilitator Nasional dan Komite Media Sosial Mafindo Silma Agbas.
Dalam webinar tersebut, Fajria Fatmasari membahas mengenai perlunya perlindungan data pribadi pada transaksi online pilar kecakapan digital.
“Kecakapan digital influencer marketing ditandai dengan kemampuan mengetahui, memahami dan melakukan kampanye brand melalui media digital dengan influencer marketing, ada beberapa manfaat yang bisa dipetik untuk pengembangan bisnis,” papar Fajria.
“Kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber. Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan bersama,” sambungnya.
Aulia Putri memperkaya pembahasan dengan menyampaikan materi mengenai pentingnya menjaga indentitas online di era digital dari perspektif etika digital.
“Kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya seorang influencer memiliki kemampuan untuk mempengaruhi calon pembeli produk atau layanan dengan mempromosikan atau merekomendasikannya di media sosial,” jelas Aulia Putri.
Kemudian Silma Agbas membahas tentang privasi dan perlindungan data pribadi perspektif aman digital.
“Perkembangan teknologi yang begitu pesat, membuat kita mau ga mau harus cepat beradaptasi dengan transformasi digital di negara kita, demi keamanan dan kenyamanan bersama di ruang digital,” ujar Silma Agbas.
Para peserta begitu antusias mengikuti webinar. Mereka mendapatkan E-sertifikat dan beragam hadiah menarik.
Program Indonesia Makin Cakap Digital
Sebagai informasi, webinar tersebut merupakan bagian dari program Indonesia Makin Cakap Digital yang diluncurkan Kemekominfo.
“Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital,” papar Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.
Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level sedang dengan skor 3.49.
Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46. Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat.
“Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level baik, Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital.
“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar,”ujar Menkominfo, Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.
Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.(PR/01)