JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Situasi politik di Nepal tengah memasuki masa krisis setelah aksi protes pada Selasa (9/9) waktu setempat yang dipicu oleh pemblokiran media sosial berubah menjadi gelombang kerusuhan. Dalam kekacauan tersebut, pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat untuk memastikan keselamatan seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negara itu.
Langkah proaktif diambil oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, yang berkoordinasi erat dengan KBRI Dhaka serta jaringan komunitas Indonesia di Nepal. Pemerintah juga menggandeng Konsul Kehormatan RI di Kathmandu dalam rangka pemantauan kondisi WNI secara langsung.
“Respons cepat menjadi kunci dalam situasi seperti ini. Hingga hari ini, tidak ada laporan WNI yang menjadi korban dalam kerusuhan di Nepal,” ujar Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/9).
Nepal kini menjadi pusat perhatian dunia setelah demonstrasi menentang pemerintah yang awalnya damai berubah menjadi tragedi nasional. Protes yang dimotori oleh kelompok muda, terutama Generasi Z, menyulut kemarahan terhadap pemerintahan yang dianggap otoriter dan korup.
Sebanyak 19 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan dengan aparat keamanan. Gedung parlemen dibakar, kantor partai-partai besar diserang, dan sejumlah pejabat tinggi kehilangan tempat tinggal akibat amuk massa.
Akibat situasi tersebut, Perdana Menteri Nepal, Sharma Oli, telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Ram Chandra Paudel, yang langsung memulai proses pembentukan pemerintahan baru.
Di tengah kekacauan ini, Indonesia memastikan bahwa seluruh WNI termasuk delegasi yang sedang menghadiri konferensi internasional dan wisatawan dalam kondisi aman.
Data WNI di Nepal
Data terakhir mencatat 125 WNI berada di Nepal, terdiri dari penduduk tetap, delegasi resmi, personel militer, dan pelancong.
Menurut data KBRI Dhaka, saat ini terdapat 57 WNI yang menetap di Nepal. Selain itu, tercatat 43 anggota delegasi RI yang sedang menghadiri beberapa konferensi internasional di Kathmandu, dua anggota TNI yang sedang mengikuti pelatihan, serta 23 wisatawan Indonesia.
“Hingga saat ini, tidak terdapat informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut,” ujar Judha.
Kemlu mengimbau seluruh WNI untuk menghindari kerumunan dan terus memantau informasi resmi dari pemerintah Nepal dan KBRI Dhaka.(01)