Kepala Daerah Berperan Penting dalam Pengembangan Wisata Halal

Akademisi Dr. Indra Cahya Uno, MBA (Foto:JJ SP)

“Dalam konteks wisata halal, para kepala daerah dan jajarannya ke bawah harus mencairkan mindset, bukan saja menghormati, tetapi memuliakan tamu, dalam hal ini para turis, baik turis domestik maupun asing, sehingga ke depan akan makin banyak turis yang datang berkunjung.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG – Akademisi yang juga penggagas social entrepreneurship (wirausaha sosial) Dr. Indra Cahya Uno menyampaikan pandangannya terkait pengembangan wisata halal di Indonesia. Kakak dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno ini menilai, para kepala daerah, baik gubernur maupun bupati dan wali kota memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan wisata halal di Indonesia.

Pandangan tersebut disampaikan Indra Uno dalam perbincangan dengan wartawan terkait adanya penulisan buku wisata halal dengan judul “Tokoh Nasional Bicara Wisata Halal” yang digagas oleh Forum Akademisi Indonesia (FAI).

“Dalam konteks wisata halal, para kepala daerah dan jajarannya ke bawah harus mencairkan mindset, bukan saja menghormati, tetapi memuliakan tamu, dalam hal ini para turis, baik turis domestik maupun asing, sehingga ke depan akan makin banyak turis yang datang berkunjung,” katanya di Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Indra Uno menuturkan, dengan memuliakan tamu dimaksudkan bahwa para kepala daerah di daerahnya masing-masing menyediakan fasilitas yang lengkap (termasuk fasilitas untuk ibadah), memberikan pelayanan yang prima bagi para turis serta menjamin adanya keamanan dan kenyamanan di tempat-tempat destinasi wisata.

“Dengan banyaknya turis, ujung-ujungnya akan ada pendapatan baru atau tambahan pendapatan bagi UMKM dan masyarakat setempat,” kata Founder OK OCE ini.

BACA JUGA  HUT ke-72 dan HBA ke-63, PERSAJA Gelar Creative UMKM Expo & Charity Concert

“Dengan berkembanganya wisata halal, maka UMKM juga akan semakin maju dan berkembang. Selama ini UMKM memiliki kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, yaitu menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sekitar 60 persen,” sambung Indra Uno.

Ia menyebut pengembangan wisata halal mempunyai prospek cerah, karena penduduk Indonesia mayotitas Muslim, dan konsep wisata halal juga sudah bisa diterima secara internasional, meski aksentuasinya baru pada tataran halal food dan penyediaan tempat ibadah bagi turis Muslim.

Mendukung Pembuatan Buku Wisata Halal Indonesia

Akademisi yang juga pengusaha itu mengapresiasi dan mendukung rencana pembuatan buku mengenai wisata halal Indonesia yang digagas FAI. Keberadaan buku tersebut, menurut dia sangat penting dalam upaya memberikan pemahaman yang komprehensif tentang wisata halal.

FAI itu sendiri adalah wadah inspiratif yang bertujuan mensinergikan potensi para akademisi di manapun mereka berada serta mewujudkan visi mencerdaskan anak bangsa menuju Indonesia berprestasi. Deklarasi pembentukan forum tersebut dilakukan di Jakarta pada 23 Mei 2015 lalu.

Indra Uno juga mengemukakan, wisata halal yang dalam terminologi pariwisata global disebut Moslem friendly tourism (wisata ramah Muslim) membutuhkan sosialisasi, termasuk bagaimana meningkatkan literasinya terkait agenda tersebut.

“Wisata halal itu inklusif. Artinya bukan hanya untuk orang Islam. Saat ini masyarakat di negara manapun tidak ada yang alergi dengan terminologi wisata halal. Sekarang jika berkunjung ke Amerika dan negara-negara di Eropa serta Korea dan Jepang, bahkan China, kita tidak sulit mencari restoran halal dan tempat ibadah di negara-negara itu,” terang pengajar entrepreneurship pada Prodi Magister Manajemen (MM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB serta pernah mengajar pada Prodi MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI itu.(ass)

BACA JUGA  Hari Ini Harga Emas Antam Naik Rp1.186.000 per gram

Tinggalkan Balasan