JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Kinerja operasional IPC Terminal Petikemas/IPC TPK terus mencatatkan peningkatan di triwulan 4 tahun 2024. Pencapaian kinerja operasional 10 terminal IPC TPK di bulan Oktober sebesar 304.435 TEUs meningkat 16,7% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 260.714 TEUs.
Hal itu terlihat dengan pertumbuhan arus petikemas domestik beberapa area seperti Pontianak, Teluk Bayur dan Jambi serta hadirnya layanan tambahan pada armada baru shipping line di area Tanjung Priok.
Pramesti Wulandary Corporate Secretary IPC TPK menyampaikan bahwa IPC TPK melakukan transformasi dari sisi operasi untuk memastikan kesiapan dalam menjawab kebutuhan para pengguna jasa serta sebagai langkah antisipasi lonjakan arus barang dan service tambahan.
Total kinerja bongkar muat IPC TPK hingga Oktober 2024 sebesar 2.604.740 TEUs meningkat 7,91% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 2.413.783 TEUs. Peningkatan kinerja bongkar muat di bulan Oktober sejalan dengan peningkatan permintaan beberapa komoditas di beberapa wilayah kerja.
“Peningkatan arus petikemas disebabkan adanya peningkatan permintaan beberapa komoditas seperti flour, ceramic dan food stuff di wilayah Jambi. Untuk wilayah Pontianak, pertumbuhan arus petikemas oleh pelayaran domestik di Pontianak. Peningkatan arus petikemas di wilayah Teluk Bayur terjadi karena peningkatan komoditas rubber serta peningkatan volume petikemas full,” jelasnya.
Tidak hanya itu, peningkatan juga terjadi di Area Tanjung Priok yang dikarenakan oleh adanya tambahan armada baru dari salah satu Perusahaan pelayaran yang berdampak pada peningkatan arus peti kemas.
Oleh karena itu IPC TPK berupaya mendukung program pemerintah yang berfokus pada peningkatan kemandirian dan efisiensi. Optimalisasi infrastruktur jalur laut yang diharapkan dapat menurunkan biaya logistik serta penguatan jaringan logistik nasional melalui kebijakan dan regulasi baru guna mendukung industri nasional yang lebih efisien.
“Menuju penghujung tahun kami optimis dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan pemegang saham dengan mengedepankan layanan yang optimal efisien kepada pengguna jasa,” tutup Pramestie.(PR/04)