JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Panitia Pengarah (Steering Committee/SC) Kongres Persatuan PWI 2025, yang menggelar rapat pada Rabu (13/8/2025), menyepakati tiga kebijakan baru terkait daftar peserta kongres yang akan berlangsung pada 29-30 Agustus 2025 di BPPTIK Komdigi, Cikarang.
Tiga keputusan tersebut meliputi:
- Pengakomodasian Ketua PWI Kepri hasil Konferprov, Andi Gino, sebagai peserta kongres tanpa hak suara.
- Saran melibatkan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) sebagai peserta resmi.
- Pengundangan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Provinsi sebagai peninjau dalam kegiatan kongres.
Ketua SC, Zulkifli Gani Ottoh (Zugito), menjelaskan bahwa meskipun Andi Gino diundang sebagai peserta, hak suara PWI Kepri tetap dipegang oleh Saibansyah, Ketua PWI Kepri hasil Konferprovlub.
“PWI Kepri tetap hanya memiliki satu suara dalam kongres,” tegas Zugito saat konferensi pers di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat.
Keputusan ini mengikuti preseden sebelumnya yang melibatkan dua perwakilan dari PWI Banten. Rapat SC dihadiri tujuh anggota, empat hadir langsung (Zugito, Totok Suryanto, Marah Sakti Siregar, Diapari Sibatangkayu) dan tiga hadir secara daring (Sekretaris SC IGMB Dwikora Putra, Zacky Antoni, Lutfil Hakim).
Hasil rapat ini kemudian dibahas bersama Tim Verifikasi yang terdiri dari anggota SC dan tiga perwakilan Organizing Committee (OC), termasuk Ketua OC Marthen Selamet Susanto (hadir daring), serta Wakil Ketua OC Raja Parlindungan Pane dan Sekretaris OC Tb Adhi (hadir langsung).
Terkait saran agar Ketua DKP diikutsertakan sebagai peserta resmi, SC akan mengirim surat kepada Ketua PWI Provinsi untuk mengusulkan format kehadiran yang melibatkan Ketua PWI dan Ketua DKP.
Sementara itu, sejumlah Plt Ketua PWI Provinsi yang ditunjuk baik oleh Ketum PWI Pusat hasil Kongres 2023 Bandung (Hendry Ch Bangun) maupun hasil KLB 2024 (Zulmansyah Sekedang), hanya diundang sebagai peninjau.
“Status peninjau memungkinkan mereka hadir di lokasi kongres, namun tanpa hak berbicara atau memberikan suara dalam forum resmi,” jelas Zugito.
Zugito menegaskan bahwa kebijakan ini bukan bentuk pembatasan, melainkan penghargaan.
“Mereka tidak bersalah, hanya ditunjuk karena adanya dualisme kepengurusan PWI Pusat. Kami ingin tetap menghargai posisi mereka, mengingat hubungan mereka dengan kepala daerah dan mitra di daerah,” paparnya.
Kongres Persatuan PWI 2025 akan fokus pada dua agenda utama yakni pemilihan Ketua Umum PWI Pusat periode 2025-2030 dan pemilihan Ketua Umum Dewan Kehormatan PWI Pusat periode 2025-2030.
“Tidak ada agenda lain di luar itu,” tegas Zugito.(PR/04)