Berita  

KPU: 11 Panelis Sudah Siap untuk Debat Capres Besok

Debat pilpres 2024
Ilustrasi/istimewa

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Debat capres pada Minggu (7/1) besok, KPU telah mengumumkan 11 nama panelis yang akan merumuskan pertanyaan, soal pertahanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

“Tema debat antara lain soal pertahanan, hubungan internasional, dan geopolitik. Kami sudah mendapatkan konfirmasi dan kesediaan dari 11 orang panelis,” kata anggota KPU August Mellaz, Sabtu (6/1).

Kemenkumham Bali

Berikut kesebelas panelis tersebut:

1. Prof. Angel Damayanti, Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia.
Mengutip laman website damayantiangel.wordpress.com, alumnus Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, itu mengambil master di Universitas Indonesia dan International Studies dan Counter Terrorism di S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura.

Angel melanjutkan pendidikan doktor di National University of Singapore pada 2013 dan Institute of Post Graduate Studies, Universiti Sains Malaysia pada 2017.

2. Curie Maharani Savitri, dosen Hubungan Internasional sekaligus ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Bina Nusantara (Binus). Alumnus Universitas Indonesia pada 2002 itu menempuh pendidikan S-2 di Institut Teknologi Bandung, Jurusan Manajemen Pertahanan pada 2007.

BACA JUGA  Soal Menteri Korupsi, Alexius Tantrajaya: 2024 Kabinet Jangan Diisi Politisi

Ia mendapatkan gelar Ph.D dalam Manajemen Pertahanan dan Kepemimpinan dari Cranfield University pada 2016. Curie aktif menangani isu-isu manajemen pertahanan di Kementerian Pertahanan dan Bappenas.

3. Evi Fitriani, Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Evi Fitriani. Ia memperoleh gelar magister dari Universitas Leeds di Inggris dan dari Universitas Ohio, AS. Gelar doktor dari Universitas Nasional Australia.

4. Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional di UI. Ia juga Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani.

Hikmahanto memperoleh gelar magister hukum internasional dari Universitas Keio dan doktor dari Universitas Nottingham.

5. I Made Andi Arsana, ahli geospasial hukum laut Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia dosen dan peneliti di Departemen Geodesi UGM. Mendapatkan gelar Ph.D dari Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS) Universitas Wollongong.

6. Ian Montatrama, dosen Program Studi Hubungan Internasional, ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina. Alumnus Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1999. Ia kemudian mengambil Magister di European Business, Lille, Prancis. Kemudan Program Pascasarjana dalam Strategi Perang Total (SPS) Universitas Pertahanan (Unhan).

BACA JUGA  "Java International Festival Temanggung" Digelar Bangkitkan Kesenian Daerah

Pada 2017, Ian memperoleh predikat cum laude saat menempuh pendidikan program Doktor dalam Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran (Unpad).

7. Irine Hiraswari Gayatri, peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Iia menerima gelar Magister dari Departemen Penelitian Perdamaian dan Konflik Universitas Uppsala, Swedia. Irine saat ini merupakan kandidat Ph.D di Pusat Gender, Perdamaian, dan Keamanan Universitas Monash, Australia.

8. Kusnanto Anggoro, pakar keamanan Universitas Pertahanan. Dia juga Penasihat Senior Bidang Hubungan Internasional Menko PMK.

9. Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, eks Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) periode 2012-2014. Marsetio saat ini Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan).

BACA JUGA  Kemenkes dan APRIL Group Kerja Sama Perkuat Layanan Kesehatan Primer

10. Philips J. Vermonte, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia. Dia juga senior fellow Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

11. Widya Setiabudi Sumadinata, Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran (Unpad). Ia memperoleh gelar sarjana dari Upad pada 1998, kemudian memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung pada 2003.

Widya kemudian meneruskan pendidikan S-3 Ilmu Pemerintahan di Unpad dan kembali mengambil program S-2 Bidang Strategi Pertahanan Semesta di Unhan.

*Berbagai Sumber/ (06)