Berita  

Kunjungi Korban, PPPA DKI Jelaskan Penanganan Kasus Perundungan Anak saat Bermain PlayStation

Dok.Istimewa

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – UPT PPPA DKI Jakarta bersama psikolog klinis dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengunjungi orang tua korban dan pelaku perundungan di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dalam kesempatan itu, mereka memberikan pengertian kepada kedua belah pihak dalam kasus yang melibatkan anak.

Advokat PPPA DKI Jakarta Novi Hendriyanti mengatakan telah menyampaikan kepada orang tua korban terkait hak-hak anaknya untuk mendapatkan penanganan secara psikologi dalam rangka pemulihan.

Kemenkumham Bali

“Dari kita PPPA saat ini adalah untuk menginformasikan hak-hak korban untuk penanganannya yang terkait dengan pemulihannya pastinya, dan juga layanan layanan yang bisa diakses oleh korban,” katanya kepada wartawan, Selasa (3/10).

BACA JUGA  Analis: Rencana TKN Prabowo-Gibran Laporkan "Koran Achtung" Ancam Kebebasan Berpendapat

Selain itu, ia juga meminta pengertian kepada orang tua korban terkait hak anak yang menjadi terduga pelaku perundungan tersebut.

“Itu juga kita kasih informasi kepada keluarga korban agar mereka bisa memahami situasinya dan bisa bertoleransi,” ucap Novi.

Pasalnya, ia mengatakan bahwa dalam penegakan hukum terhadap anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), ada undang-undang khusus yang mengaturnya dengan tanpa pidana penjara.

“Artinya untuk penegakan hukumnya yang sesuai dengan pasal 21 undang-undang PPA,” tandas Novi.

Sebelumnya, seorang anak berinisial MRM, 8, yang masih duduk di bangku kelas 2 SD di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, di-bully atau dirundung oleh anak lain yang lebih tua darinya saat bermain PlayStation (PS). Sang anak dirundung dengan cara dipukuli hingga sempat diinjak kepalanya.

BACA JUGA  Pemkot Jakbar Bina 200 Pengelola RPTRA

Kejadian itu terekam kamera ponsel dan sempat viral di media sosial. Ibu korban, Sadiah, 30, menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/9) lalu sekitar pukul 14.00 WIB siang. Saat itu, anaknya tengah bermain PS dengan pelaku anak di rental.

“Kami tahu dia digebukin sama temannya di (status) WA. Jam 22.00 WIB, ayahnya tumben banget itu lihat WA. Saya lagi ngelayanin, ada yang beli (dagangan) terus suami saya teriak ‘Dek ini apaan?’ ‘Apanya?’ ‘Ini anak elu digebukin, lu enggak tahu’,” ucapnya menirukan percakapannya dengan suaminya saat itu kepada wartawan, Senin (2/10).

Setelah itu, ia melihat video tersebut dan benar bahwa anaknya yang ada di dalam rekaman video tersebut. Pelaku anak sendiri diketahui berinisial RM dan duduk di bangku kelas 6 SD.(03/JP)