REJANG LEBONG, BENGKULU, SUDUT PANDANG.ID – Perum Bulog Cabang Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten yakni Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong di Provinsi Bengkulu menyiapkan stok beras kualitas medium sebanyak 800 ton.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga beras di wilayah tersebut.
“Saat ini stok beras kualitas medium yang ada di Gudang Bulog Cabang Rejang Lebong sebanyak 63 ton, kemudian beras kualitas premium satu ton. Stok beras yang masih dalam perjalanan sebanyak 800 ton, ini didatangkan dari Lampung 300 ton dan DKI Jakarta 500 ton,” kata Kepala Perum Bulog Cabang Rejang Lebong, Guslindawati di Rejang Lebong, Bengkulu, Selasa (7/2/2023).
Ia menjelaskan, stok beras kualitas medium tersebut adalah beras cadangan pemerintah (CBP) yang digunakan untuk pelayanan publik pada kegiatan operasi pasar dan stabilitas harga pasar mencegah terjadinya kenaikan harga di wilayah itu.
“Beras Bulog ini menjadi alternatif bagi masyarakat, sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Harga beras kualitas medium ini untuk pedagang di Gudang Bulog Rp8.600 per kg dan dijual sesuai HET maksimal Rp9.950 per kg,” terangnya.
Untuk memastikan beras Bulog ini dijual sesuai dengan HET yang ditentukan pemerintah, pihaknya melakukan pengawasan di setiap pasar yang menjualnya.
“Jika ada pedagang yang menjualnya di atas ketentuan, maka pengiriman selanjutnya akan dihentikan,” tegasnya.
Menurutnya, sejauh ini harga beras berbagai jenis secara nasional memang mengalami kenaikan yang disebabkan banyak petani belum panen.
“Musim panen diperkirakan baru terjadi pada Maret 2023 sehingga pihaknya belum bisa melakukan pengadaan beras lokal,” ungkap Guslindawati.
Ia menerangkan, beras kualitas medium yang disalurkan Bulog Rejang Lebong di tiga kabupaten, yakni Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong. Sepanjang 2022 lebih dari 1.600 ton, jumlah ini meningkat drastis dari tahun 2021 yang hanya 377 ton.
Dia menambahkan stok bahan kebutuhan pokok di Gudang Bulog Cabang Rejang Lebong
“Selain beras juga ada gula pasir sebanyak 12,5 ton, kemudian terigu 7,5 ton.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan sebanyak 20,04 ton masih dalam proses bongkar muat di Pelabuhan Pulai Bai Bengkulu,” pungkasnya.(iju/01)