SUDUTPANDANG.ID – Liverpool sukses menjadi juara Piala Liga Inggris atau Carabao Cup 2021/2022, usai mengalahkan Chelsea dalam drama adu penalti 11-10 pasca bermain tanpa gol selama 120 menit laga di Stadion Wembley, Senin (28/2/22) dini hari WIB. Sukses itu sekaligus menjadikan Liverpool sebagai kolektor trofi terbanyak dalam sejarah Piala Liga Inggris.
Sejak dimulainya kompetisi ini pada musim 1960/1961, Liverpool telah meraih sebanyak sembilan trofi sampai saat ini. Tim berjuluk Si Merah itu menempati posisi teratas dalam daftar peraih trofi Piala Liga, disusul Manchester City (8) di posisi kedua.
Sementara Chelsea, Manchester United, dan Aston Villa membuntuti di bawahnya dengan sama-sama mengoleksi lima trofi. Sukses Liverpool menjuarai Piala Liga musim ini, juga tidak terlepas dari keputusan Jurgen Klopp.
Pelatih asal Jerman itu membuat keputusan berani karena memainkan Caoimhin Kelleher, seorang penjaga gawang lapis kedua sebagai starter. Apalagi Klopp mengaku dipilihnya Kelleher pada laga itu karena ia ingin memberi kesempatan kepada sang pemain, bukan karena strategi.
Keputusan itu dibayar Kelleher dengan menjaga keperawanan gawang Liverpool selama 120 menit laga. Maklum, skor imbang tanpa gol selama 90 menit. Laga berlanjut di babak tambahan waktu 2×15 menit.
Sampai akhirnya, Kelleher tetap dipercaya menjaga gawang di babak adu penalti yang menghasilkan 21 tembakan.
“Memang ada beberapa hal yang membuat sentimen, terkait pemilihan Caiomhin Kelleher sebagai starter. Tapi saya seorang pelatih sepakbola profesional dan juga manusia, dan hari ini sisi kemanusiaan saya menang. Sangat menyenangkan bahwa itu terbayar,” kata Klopp menanggapi berbagai cibiran terkait keputusannya memainkan Kelleher, dikutip The Athletic.
Kondisi sebaliknya dialami Kepa yang baru masuk menggantikan kiper pelapis Edouard Mendy pada menit 120. Hal itu dilakukan pelatih Thomas Tuchel untuk menghindari kekalahan di babak adu penalti. Namun justru Kepa yang menjadi ‘biang kekalahan’ Chelsea di babak adu penalti dengan skor 10-11. Maklum, semua penendang penalti di kubu Liverpool, termasuk Kelleher, berhasil mencetak gol. Sebaliknya, satu-satunya pemain yang gagal menjadi eksekutor di kubu Chelsea, adalah Kepa.
“Sebenarnya saya akan lebih senang jika kami bisa memenangi pertandingan ini dengan skor 1-0 dalam 90 menit, kemudian kami pulang. Tetapi bagaimanapun saya tetap senang untuk semua orang bahwa ada kegembiraan seperti itu. Di masa-masa gelap dan sulit, senang merayakan sesuatu seperti ini,” tuntas Klopp yang juga diamini bek sekaligus kapten Liverpool, Virgil van Dijk. (red)