Wisata  

Luar Biasa, Pontianak Utara Akan Ditata Jadi Kawasan Wisata

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat acara penancapan tiang pertama pembangunan rumah sakit di Pontianak Utara, Sabtu (28/11/2020)/ist

Pontianak, SudutPandang.id – Pembangunan infrastruktur mulai menyasar Kecamatan Pontianak Utara. Selain pembangunan rumah sakit di Siantan Hilir yang baru saja dilakukan penancapan tiang pertama, Pemerintah Kota (Pemkot) juga akan melakukan penataan kawasan itu menjadi daya tarik wisata.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, kawasan Parit Nanas nantinya ditata pada sisi kiri dan kanan sehingga lebih tertata rapi dan tidak kumuh.

Kemenkumham Bali

“Selain itu, juga dibangun waterfront yang bagus dilengkapi taman. Waterfront tersebut akan dihiasi lampu, area bermain, sarana olahraga dan fasilitas lainnya,” ungkap Edi Rusdi Kamtono, usai melakukan penancapan tiang pertama pembangunan rumah sakit di Pontianak Utara, Sabtu (28/11/2020).

Edi menerangkan, anggaran pembangunan waterfront itu bersumber dari APBN dengan total anggaran sekitar Rp19 miliar. Jika pembangunan waterfront itu selesai, dirinya yakin kawasan itu menjadi daya tarik terutama bagi warga Pontianak Utara sebagai tempat rekreasi keluarga.

BACA JUGA  Sukseskan Program Pemerintah, YBS Bersama RSU Kharitas Bhakti Kembali Adakan Vaksinasi

“Warga nanti bisa menikmati keindahan Sungai Kapuas di sepanjang waterfront,” sebutnya.

Edi menambahkan, di wilayah Kecamatan Pontianak Utara pihaknya tengah melakukan pemetaan lahan milik Pemkot Pontianak yang berpotensi untuk dikembangkan. Terlebih wilayah Kecamatan Pontianak Utara masih cukup luas sehingga memungkinkan untuk dijadikan ruang terbuka hijau yang representatif dan sesuai dengan fungsinya.

“Masyarakat Kecamatan Pontianak Utara tidak perlu jauh-jauh lagi ke sini (pusat kota), mereka bisa melakukan aktivitas rekreasi di ruang terbuka hijau di Pontianak Utara,” ucapnya.

Menurut Edi, lahan pertanian yang ada di Pontianak Utara menjadi salah satu unggulan. Sebagian besar lahan tersebut milik masyarakat.

Pemanfaatan lahan, kata Edi, memiliki zonasi misalnya kawasan hijau dengan gambut yang dalam.

BACA JUGA  Didukung Bappenas Rp 1 Miliar, Pemkab Natuna Akan Bangun Fasilitas Wisata di Gunung Ranai

“Fungsi lahan tersebut sebenarnya untuk agrowisata, perkebunan, peternakan dan pertanian sehingga produktif. Oleh sebab itu kawasan tersebut cocok menjadi kawasan agropolitan dan wisata agro,” pungkasnya.(L4Y)

Tinggalkan Balasan