JAYAPURA, SUDUTPANDANG.ID – Pihak keluarga menepis kabar tentang menurunnya kesehatan Gubernur Papua, Lukas Enembe hingga meletakkan jabatannya. Pihak keluarga merasa bahwa hal tersebut tidak benar karena dinilai sangat menyudutkan dan mengganggu pemerintahan Gubernur Lukas Enembe.
“Saya tahu persis dengan kesehatan beliau (Lukas Enembe) bahwa sementara 95 % sudah sehat,” ungkap Wakil Ketua 1 DPRD Tolikara, Yohan Wanimbo kepada awak media di Jayapura, Senin (10/1/2022) kemarin.
Yohan yang juga salah satu keluarga terdekat Lukas Enembe mengatakan, sementara ini gubernur kembali melakukan pemulihan kesehatan ke Singapura.
“Dan beliau kesehatan sangat bagus dan dia (Lukas Enembe) siap akan melanjutkan pekerjaan sebagai gubernur provinsi Papua di sisa masa jabatan ini,” tegasnya.
Ia merasa bahwa Gubernur Lukas Enembe bisa menyelenggarakan PON XX dengan baik dan sukses. Sehingga hal itu menurutnya merupakan bukti kesehatannya tidak bermasalah.
“Kenapa PON bisa terlaksana sukses? Kita harus tahu itu. Kita harus lihat itu. Dan sementara ini pemerintahan berjalan bagus, berjalan mulus, pembangunan berjalan bagus,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan oleh salah satu aktivis pemuda Papua, Herbert Amohoso. Ia menegaskan bahwa isu terkait kesehatan gubernur merupakan pernyataan yang hanya mengganggu pemerintahan.
“Siapapun dia yang mengatasnamakan kelompok atau organisasi mana pun, dengan kondisi gubernur saat ini kami anggap tidak etis atas pernyataan-pernyataan tendensius di media,” katanya.
Menurut Herbert, Gubernur Lukas Enembe sudah pulih dan siap melanjutkan pembangunan. Sehingga isu memaksa gubernur istirahat karena kesehatan dan memaksa adanya Plt Gubernur Papua tidak tepat.
“Yang kita tahu bersama bahwa bapak gubernur saat ini lagi fokus pemulihan, sesuai informasi yang kami peroleh dari pihak keluarga, kesehatan bapak gubernur Papua sudah 95% pulih dan siap melanjutkan pembangunan di sisa masa jabatannya,” tandasnya.
Atas nama aktivis pemuda Papua, ia meminta kepada semua pihak yang mengganggu konsentrasi pemerintahan gubernur untuk segera dihentikan.
“Hentikan semua upaya-upaya yang mengganggu konsentrasi bapak gubernur dalam menjalankan pemerintahan di provinsi Papua,” katanya.
Herbert menambahkan, karena gubernur adalah pemimpin yang dipilih oleh rakyat sehingga pihaknya siap mengawal pemerintah Lukas Enembe hingga berakhir masa jabatannya.(For)