“Mari kita saling melindungi, saling mengasihi, dan saling menopang sebagai sesama anak bangsa. Jangan sampai kita terbawa arus provokasi maupun narasi yang memecah belah persatuan.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menyikapi perkembangan situasi sosial di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya yang tengah mengalami dinamika akibat aksi unjuk rasa, Majelis Mahayana Indonesia (MAHASI) menyampaikan imbauan kepada seluruh umat Buddha, khususnya keluarga besar MAHASI, agar tetap menjaga ketenangan, kewaspadaan, dan kebijaksanaan dalam bersikap.
Ketua Umum MAHASI Pusat, Romo Andi Rojali, dalam pernyataan resminya mengingatkan bahwa umat Buddha diajarkan untuk mengandalkan kebijaksanaan (prajñā) dan menggunakan pandangan benar (samyag-dṛṣṭi) dalam menghadapi situasi yang penuh dengan informasi simpang siur.
Oleh karena itu, umat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita atau isu yang belum terverifikasi, serta selalu memastikan bahwa informasi yang diterima berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipercaya.
Lebih lanjut, Romo Andi Rojali menegaskan pentingnya menjaga ucapan dan tindakan. Dalam ajaran Buddha, menyebarkan kabar bohong atau ujaran kebencian merupakan pelanggaran terhadap prinsip ucapan benar (samyag-vāc).
Umat diminta untuk tidak turut menyebarkan narasi yang berpotensi menyesatkan atau memecah belah masyarakat. Setiap ucapan, tulisan, dan perbuatan hendaknya selalu dilandasi oleh kebajikan dan welas asih.
MAHASI juga mengajak umat untuk membangun kewaspadaan diri tanpa diliputi ketakutan. Dalam semangat Bodhisattva, yang menjunjung tinggi welas asih (karuṇā) dan cinta kasih universal (maitrī), umat Buddha diajak untuk menjaga lingkungan sekitar, bekerja sama dengan aparat keamanan, serta memperkuat komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat guna menciptakan kehidupan sosial yang harmonis.
Selain itu, umat diimbau untuk menghindari bepergian jika tidak mendesak dan menjauhi pusat-pusat keramaian demi keselamatan diri sendiri dan sesama. Sikap hati-hati dan penuh pertimbangan adalah bagian dari praktik Dharma dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita saling melindungi, saling mengasihi, dan saling menopang sebagai sesama anak bangsa. Jangan sampai kita terbawa arus provokasi maupun narasi yang memecah belah persatuan,” pesan Romo Andi Rojali.
Sebagai penutup, MAHASI menyampaikan doa agar seluruh makhluk hidup senantiasa berbahagia, dan bangsa Indonesia terus berada dalam naungan perlindungan para Buddha, para Bodhisattva, serta para Dewa-Dewi pelindung Dharma.
“Semoga dengan kebijaksanaan dan welas asih, kita dapat menghadapi situasi ini dengan tenang dan penuh cinta kasih universal. Semoga semua makhluk berbahagia. Semoga bangsa Indonesia senantiasa berada dalam lindungan para Buddha, para Bodhisattva, serta para Dewa-Dewi pelindung Dharma yang senantiasa menjaga kita,” ucapnya.(01)