Depok  

Mahasiswa Magister Komunikasi Korporat Universitas Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda

Mahasiswa Magister Komunikasi Korporat Universitas Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda

“Workshop ini menjadi salah satu panduan kecil bagi generasi muda untuk memperoleh keterampilan dan kemampuan yang memadai guna bersaing dan meraih peluang kerja di era digital.”

DEPOK, SUDUTPANDANG.ID – Mahasiswa Magister Komunikasi Korporat Universitas Paramadina menggelar workshop sehari untuk anak muda di Komplek Marinir Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2024).

Workshop yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 15.00 WIB itu, diikuti sebanyak 20 peserta yang merupakan warga RW 06 Komplek Marinir.

Mereka merupakan remaja produktif berusia 18 hingga 28 tahun, terdiri dari fresh graduate baru lulus kuliah, lulusan SMA dan SMK, atau angkatan terakhir yang duduk di bangku SMA, serta yang belum mendapatkan pekerjaan.

Siaran pers yang diterima Sabtu (29/6/2024) malam, kegiatan tersebut mengusung tema “Penguatan SDM: Peningkatan Kapasitas Anak Muda Wilayah Komplek Marinir RW 06 dalam Mencari Pekerjaan.”

Ageng Wuri Rezeki Afandiah, selaku ketua pelaksana acara, mengatakan, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, mulai dari pembuatan CV hingga wawancara saat melamar pekerjaan agar memenuhi syarat dari pencari kerja atau HRD perusahaan.

Menurutnya, tips dan trik dalam melamar pekerjaan menggunakan platform kerja juga dibutuhkan karena pemahaman penggunaan pencari kerja digital menjadi penting.

“Strategi sukses dalam dunia kerja yang menjadi krusial juga ada pada cara komunikasi yang efektif terutama saat proses interview bagaimana mem-branding diri, memperkenalkan diri dan menggunakan komunikasi bahasa yang lancar,” ujarnya.

BACA JUGA  Universitas Indonesia Kembangkan Pendeteksi Longsor Jarak Jauh

Ia berharap workshop ini menjadi salah satu panduan kecil bagi generasi muda untuk memperoleh keterampilan dan kemampuan yang memadai guna bersaing dan meraih peluang kerja di era digital.

Sebelum menggelar acara, ia bersama 12 mahasiswa dalam tim telah melakukan pemetaan sosial untuk mendapatkan gambaran masalah sosial yang dihadapi masyarakat setempat.

“Dengan pemetaan sosial kami berharap dapat memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Komplek Marinir RW 06 sehingga program yang disusun dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat,” paparnya.

Pada sesi pertama, lanjutnya, para peserta dibekali dengan pengetahuan terkait tips dan trik membuat Curriculum Vitae (CV) yang ATS friendly, yaitu format CV yang dapat disortir melalui software atau aplikasi Applicant Tracking System (ATS).

“ATS adalah software yang digunakan perusahaan untuk membantu proses penyaringan atau seleksi calon karyawan,” jelasnya.

“Para peserta dibekali dengan praktik pembuatan CV yang ATS friendly. Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan sesi tentang cara melakukan proses wawancara dengan percaya diri agar lolos ke tahap berikutnya,” sambung Mahasiswa Magister Komunikasi Korporat Universitas Paramadina itu.

Ia mengatakan, mereka juga dilatih dalam mengakses platform digital pencarian pekerjaan seperti LinkedIn, JobStreet, dan platform relevan lainnya.

“Kemudian desain dengan Canva serta penggunaan asisten Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dari OpenAI, Copilot AI dari Microsoft, dan Gemini AI dari Google menjadi fokus utama dalam Workshop ini,” terangnya.

Ia menerangkan, penggunaan AI yang kini melekat dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi alat yang dapat membantu generasi sekarang dalam hal mendapatkan ide untuk membuat CV, draf perkenalan diri sebagai pegangan catatan saat proses interview, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA  Tempat Pijat Esek-esek di Depok Digerebek Warga, Pemilik dan Terapis Diperiksa Polisi

“Penggunaan AI seperti ChatGPT, Copilot, dan Gemini bisa menjadi acuan dasar untuk mencari ide saja dan jangan dijadikan patokan secara menyeluruh. Wawasan organik masih dibutuhkan sehingga hasil juga bisa menyesuaikan konteks,” jelasnya.

POS MAJA

Bersamaan dengan workshop, Mahasiswa Magister Komunikasi Korporat juga bekerja sama dengan Kelompok PKK dan Posyandu Setempat untuk meluncurkan Pos Pelayanan Kesehatan Remaja (POS MAJA).

POS MAJA diresmikan secara langsung oleh Mulyati, Sekretaris Kelurahan Rangkapan Jaya Baru bersama Ketua RW 06 Komplek Marinir Rangkapan Jaya Baru.

Workshop terselenggara berkat kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, terutama Ketua Lingkungan RW 06 Komplek Marinir RJB, Karang Taruna RW 06, Kelompok PKK RW 06, Posyandu RW 06, DKM Masjid Al-Ihya dan Kelurahan Rangkapan Jaya Baru. Acara ini juga didukung oleh pihak sponsor lainnya.

Agenda kembali menambahkan, pelatihan ini menjadi fokus pihaknya, mengingat mayoritas warga di RW 06 merupakan orang tua yang sudah sepuh dan memiliki anak-anak sudah remaja dan lulus kuliah. Sehingga pelatihan ini menjadi usaha untuk menjadikan anak muda lebih mandiri sekaligus dapat secara tidak langsung menurunkan penetrasi angka pengangguran meskipun belum secara masif.

“Pelatihan ini menjadi langkah awal dan harapan mereka akan berkelanjutan dengan melihat tren mencari kerja yang ada,” tutupnya.

BACA JUGA  9.000 Mahasiswa Baru UI 2023 Diperiksa Kesehatannya

Jelia, salah satu peserta workshop mengungkapkan bahwa ia cukup banyak terbantu khususnya pada materi mengenai CV dan interview.

“Karena kan sekarang saya sedang proses membuat CV jadi memang saya butuh masukan apa saja. Itu sangat relate dengan saya buat CV ATS. Banyak ilmu yang sangat berkesan yang saya dapatkan dan interview sangat membantu juga karena diberikan informasi bagaimana cara menjawab pertanyaan jebakan. Nggak sia-sia saya datang ke sini,” ujar Jelia.

Peserta lainnya Lilis Nabila mengaku sempat bingung dan ragu mengikuti workshop, karena sebelumnya ia juga sudah membuat CV dan melamar, tapi merasa bisa mendapatkan evaluasi.

“Ternyata ada yang bisa ditambahin dari CV yang aku buat. Aku paling suka tips interview. Interview itu biasanya bahasa Indonesia dan gimana nanti bahasa Inggris dari materi workshop kita bisa dapat masukan. Kalau buat materi selanjutnya sepert kayak psikotes bisa diadakan,” tutur Lilis.(01)