Mahmoud Abbas: Bendera Palestina Akan Tetap Berkibar di Langit Kebebasan

Mahmoud Abbas: Bendera Palestina Akan Tetap Berkibar di Langit Kebebasan
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato pada Sidang Umum PBB ke-79 di New York, Kamis (26/9/2024).(Foto: Dok.Reuters)

SUDUTPANDANG.ID – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan tekad bangsanya untuk terus bertahan meski dilanda penderitaan panjang akibat penjajahan. Ia menekankan, semangat rakyat Palestina tidak akan pernah padam dan suatu saat bendera mereka akan berkibar sebagai simbol kebebasan.

Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (25/9/2025), dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Mahmoud Abbas menyatakan bahwa Palestina adalah tanah air yang tidak mungkin ditinggalkan.

“Fajar kebebasan akan muncul, dan bendera Palestina akan berkibar tinggi di langit sebagai lambang martabat, ketabahan, dan kebebasan dari penjajahan. Palestina adalah milik kita, Yerusalem adalah permata hati sekaligus ibu kota abadi kita. Kami tidak akan meninggalkan tanah air kami,” ujar Mahmoud Abbas.

BACA JUGA  Pangdam Jaya Tinjau Pembangunan RTLH di Wilayah Kodim 0504/JS

Abbas menggambarkan rakyat Palestina seperti pohon zaitun yang berakar kuat dan tidak mudah dicabut dari tanahnya. Meski berkali-kali dihantam serangan, ia meyakini bangsanya akan tetap bangkit dari reruntuhan, membangun kembali kehidupan, dan menyampaikan pesan perdamaian.

“Kami tidak akan meninggalkan tanah kami. Sekuat batu, kami akan bangkit dari bawah reruntuhan untuk membangun kembali, menyebarkan harapan, dan menyuarakan kebenaran serta keadilan. Dari situ kami akan membangun jembatan perdamaian yang adil, tidak hanya bagi rakyat kami, tetapi juga bagi dunia,” tambahnya.

Tragedi Gaza

Dalam kesempatan itu, Abbas mengecam keras genosida yang disebut telah berlangsung hampir dua tahun di Jalur Gaza. Ia menyebut rakyat Palestina dipaksa menghadapi kelaparan, pengusiran, dan kehancuran tanpa henti.

BACA JUGA  Pemkab Asahan Gelar Operasi Pasar Reguler-Khusus Jelang Idul Fitri

“Saya berbicara kepada Anda hari ini setelah hampir dua tahun di mana rakyat Palestina di Jalur Gaza menghadapi perang genosida, kehancuran, kelaparan, dan pengusiran,” kata Abbas.

Menurut data yang ia sampaikan, lebih dari 220.000 warga Palestina tewas dan terluka akibat agresi Israel, mayoritas di antaranya adalah perempuan, anak-anak, dan lansia yang tidak berdaya.

“Apa yang dilakukan Israel bukan sekadar agresi. Ini adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tragedi paling mengerikan abad ke-20 dan ke-21,” tegasnya.

Abbas menutup pidatonya dengan menyerukan dukungan internasional untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina. Ia menegaskan, meski dilanda luka dan kehilangan, semangat kebebasan akan terus hidup hingga bangsa Palestina meraih kemerdekaannya.(01)