Berita  

Mantan Satpam Viral Ngaku Kopassus, Istrinya Juga Ternyata Bukan Anak Kolonel

Foto:dok.instagram @andreli_48

SUDUTPANDANG.ID – Slamet Iskandar Syah (32), seorang pemuda asal Brebes nekat mengaku sebagai tentara dari pasukan elit TNI-AD Kopassus berpangkat Letnan Dua (Letda). Aksi Slamet yang juga mengaku sebagai ajudan Panglima TNI ini, masih menjadi buah bibir di media sosial.

Mantan Satpam sebuah bank swasta di Jakarta Timur ini sukses menikahi SD, anak seorang Kolonel. Usut punya usut, ternyata SD juga berbohong. Ia bukan putri dari Kolonel Inf Waris Nugroho, Danrem Madiun.

Kemenkumham Bali

Hal ini diungkap Pasi Intel Kodim 0713/Brebes Kapten Inf Suyatno. Setelah dilakukan pengecekan via telepon, Danrem Madiun ternyata tidak mengenalnya.

Penangkapan TNI gadungan ini berawal dari kejanggalan yang ada dalam surat undangan pernikahannya dengan sang istri, Suci Damayanti.

BACA JUGA  Perang Jalanan Pecah di Ibu Kota, Kemendagri Ukraina Keluarkan Imbauan

Kejanggalan itu antara lain Slamet mencantumkan kehadiran Panglima TNI beserta para pejabat lainnya pada kolom ‘turut mengundang’.

Berdasarkan undangan pernikahan yang beredar, keduanya telah melakukan akad nikah pada 22 November 2021 lalu. Keduanya juga berencana akan melaksanakan resepsi pada tanggal 23 – 24 Mei 2022.

Dalam kolom ‘turut mengundang’, Slamet menuliskan nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa .

Selain itu, nama Mayjend Indra Hidayat yang merupakan mantan perwira tinggi TNI-AD dan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategus AD sebagai pamannya.

Tak hanya itu, Slamet juga menuliskan nama Mayjed AM Putranto yang merupakan mantan Panglima Komando Daerah Militer II dan beberapa petinggi TNI AD lainnya.

BACA JUGA  Awkarin Banjir Hujatan Usai Bahas Nikah Beda Agama

Netizen juga dibuat salah fokus dengan ayah sang mempelai wanita yang berpangkat kolonel.

Dalam proses berita acara pemeriksaan (BAP), mempelai wanita, berinisial SD, mengaku sebagai anak angkat dari Kolonel Infanteri Waris Nugroho, Danrem Madiun.

Danramil Songgom, Kapten Infanteri Sutarno menuturkan, awal penangkapan anggota TNI gadungan tersebut bermula dari Babinsa setempat menerima laporan dari kepala dusun.

Laporan yang masuk yakni bahwa di kampungnya ada anggota TNI yang berpangkat Letda Infanteri, meminta izin akan melangsungkan pernikahan secara militer.(red)

Tinggalkan Balasan