LAMPUNG, SUDUTPANDANG.ID – Pada malam hari, segerombolan gajah liar masuk ke permukiman warga di Talang Daiyah, Pekon (Desa) Sidorejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung dan mengobrak-abrik rumah warga sehingga mengalami kerusakan.
“Kawanan gajah liar merusak rumah Bapak Amin di Pemangku Talang Daiyah, dan pagi tadi ke arah Talang Ujang kemungkinan di sana banyak rumah warga yang di rusak,” kata Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis (27/6) malam.
Sugeng mengatakan kawanan gajah liar tersebut kembali masuk ke permukiman warga pada malam hari dan merusak sejumlah rumah warga.
Ia mengatakan kawanan gajah liar tersebut pada siang hari tadi sudah masuk ke dalam hutan kembali menuju ke arah Gunung Gede.
“Gajah-gajah itu mulai pergi pada siang dan ke arah Gunung Gede. Di gunung itu banyak makanan mereka, kemungkinan kawanan gajah liar akan lama menetap di sana,” katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (25/6) sejumlah kawanan gajah liar kembali masuk ke permukiman dan merusak lahan perkebunan milik warga di Talang Daiyah, Desa Sidorejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi mengatakan kemunculan gajah liar tersebut terlihat pada Senin (24/6) Pukul 21.00 WIB.
”Iya, saya dapat laporan bahwa kawanan gajah liar itu kembali masuk perkampungan di Talang Daiyah malam tadi. Kawanan gajah liar tersebut sempat berada di belakang rumah warga setempat yang berada di lokasi tersebut,” katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat masih melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar yang masuk permukiman warga tersebut.
“Blokade dilakukan oleh warga bersama satgas, bisa dipastikan hingga saat ini situasi di lokasi masih aman. Sehingga warga setempat tidak perlu mengungsi, namun tentunya kita harus tetap waspada dan berjaga-jaga,” katanya.
Ia juga menjelaskan Satgas Lembah Suoh saat ini sudah melaksanakan penghadangan dan penghalauan kepada kawanan gajah liar tersebut.
Menurutnya, kawanan gajah liar tersebut berjumlah 18 ekor dan diperkirakan sudah masuk ke dalam hutan kembali, namun pada malam hari mereka kembali ke permukiman dan merusak rumah warga.
Sebelumnya diberitakan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai KSDA Bengkulu serta mitra (Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS dan YABI), telah berhasil melakukan pemasangan GPS Collar pada gajah liar yang ada di Lampung Barat, guna memantau posisi satwa dilindungi tersebut.
“Alhamdulillah, pemasangan GPS Collar sudah selesai dipasang pada gajah liar tersebut,” kata Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto.
Ia mengatakan alat pelacak posisi tersebut berupa sebuah kalung yang dipasang pada salah satu gajah yang ada pada kelompok gajah liar itu.
“Pada 29 Maret 2023 telah terpasang GPS Collar pada kelompok gajah bernama kelompok ‘Jambul’ yang berjumlah 6 ekor yang sedang berada di Pekon (Desa) Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat,” kata Isnanto. (Ant/02)