Masyarakat Pencinta Alam Banten Kibarkan Bendera Merah Putih Terpanjang di Gunung Haseupan

Banten
Bendera Merah Putih berhasil dikibarkan di puncak Gunung Haseupan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada Ahad (17/8/2025). FOTO: HO-UKM HIMALA Universitas Mathla'ul Anwar

PANDEGLANG-BANTEN, SUDUTPANDANG.ID – Masyarakat Pencinta Alam Banten bersama berbagai komunitas pencinta alam (Sispala hingga Mapala) sukses melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih terpanjang di puncak Gunung Haseupan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada momentum HUT ke-80 RI.

Ketua Panitia, Hasan alias Besi dari Unit Kegiatan Mahasiwa Himpunan Mahasiswa Lestari Alam (UKM HIMALA) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Senin (18/8/2025) mengemukakan, kegiatan pengibaran bendera di puncak gunung itu merupakan rangkaian panjang aksi yang dimulai sejak 10 Agustus 2025 dengan sarasehan bertema “Orang Gunung Ngomongin Gunung di Gunung”.

Sarasehan tersebut dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pencinta alam serta masyarakat umum.

BACA JUGA  Kepala Terminal Pulo Gebang Temukan Belasan Bus AKAP Tak Laik Jalan

Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarif.

Selain itu, pada Sabtu (16/8/2025), sehari sebelum pengibaran, dilaksanakan pula penanaman 1.000 pohon di kawasan Gunung Haseupan sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni peringatan kemerdekaan, tetapi juga wujud nyata cinta tanah air. Dengan mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung, kami ingin meneguhkan semangat persatuan serta kepedulian terhadap kelestarian alam Indonesia,” kata Hasan.

Sementara itu, Encuk Sukarna, Ketua Pengelola Pendakian Gunung Haseupan via Kaduhejo, mengemukakan, kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa masyarakat kaki gunung memiliki cara tersendiri dalam memaknai nasionalisme.

BACA JUGA  Satgas Penanggulangan Bencana Lantamal XII Peduli Korban Banjir di Bengkayang

“Bagi kami, nasionalisme itu merawat dan menjaga alam, bukan mengeksploitasinya. Kita boleh menikmati hasil alam, baik dari hutan maupun gunung, tetapi bukan kayu atau migas. Yang kita nikmati adalah keindahan dan kesejukan alam itu sendiri, dengan tetap menjaga kelestariannya untuk generasi yang akan datang,” kata Encuk.

Gunung Haseupan di Kecamatan Pulosari itu sendiri dipilih menjadi lokasi pengibaran bendera merah putih karena memiliki nilai historis sekaligus panorama alam yang indah.

Ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, komunitas pencinta alam, dan masyarakat sekitar ikut serta dalam pendakian dan prosesi pengibaran bendera.

Dengan membentangkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Haseupan, kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol cinta Tanah Air, tetapi juga pesan kuat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai bagian dari upaya mengisi kemerdekaan. (Red/02)

BACA JUGA  IKAHI Jaktim Periode 2025-2026 Terbentuk, Darius Naftali Jabat Ketua