“Pengalaman Indonesia pulih dari pandemi yang didukung industri halal menjadi inspirasi bagi dunia, sehingga negara lain bisa mengambil pelajaran dari Indonesia, bahwa industri halal dapat membangkitkan perekonomian,”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, Indonesia dapat menginspirasi dunia dalam pemulihan dari pandemi Covid-19 melalui industri halal.
Demikian disampaikan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam pidato pembukaan “The 4th International Halal Dialogue (IHD)” di JCC, Jakarta, pada Jumat (7/10/2022).
Melalui IHD ke-4 ini, Menang Yaqut berharap menjadi inspirasi bagi dunia bagaimana Indonesia pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari pandemi, sehingga termasuk salah satu negara yang sudah pulih kembali ke posisi seperti sebelum pandemi.
Menurutnya, pulihnya Indonesia dari pandemi diakui oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Satu Kahkonen dalam PPP-Day Plenary Session, pada Maret 2022 lalu.
“Pengalaman Indonesia pulih dari pandemi yang didukung industri halal menjadi inspirasi bagi dunia, sehingga negara lain bisa mengambil pelajaran dari Indonesia, bahwa industri halal dapat membangkitkan perekonomian,” katanya.
Dalam IHD ini pengalaman Indonesa bangkit dan pulih dari pandemi diwakili enam klaster industri halal, yaitu makan dan minuman, kosmetik, farmasi, fashion, pariwisata dan media dan rekreasi.
Menag menyatakan Indonesia menaruh harapan besar pada industri halal. Wakil Presiden RI sudah menegaskan bahwa Indonesia bertekad menjadi produsen halal terbesar di dunia tahun 2024.
Peneliti dari Dinar Standar Rafiudin Shikoh yang turut hadir sebagai pembicara konferensi ini dapat menyaksikan secara langsung pengalaman Indonesia pulih dari pandemi, salah satunya karena kontribusi industri halal.
Menag menjelaskan, untuk meraih hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah strategis, di antaranya penyederhanaan proses sertifikasi dengan melakukan perubahan UU No 33 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan JPH melalui UU No 11 Tahun 2021 tentang Cipta Lapangan Kerja. Dengan perubahan ini, proses sertifikasi halal yang semula perlu lebih dari tiga bulan kini dipangkas hanya maksimal 21 hari.
“Kemudahan lainnya adalah sertifikasi melalui self declare dimana pelaku usaha dapat menyatakan sendiri bahwa produknya halal. Tentu dengan tata cara dan persyaratan yang harus dipenuhi. Sampai saat ini BPJPH telah mensertifikasi 719.666 produk, termasuk produk dari 35 negara,” terangnya.
Pemerintah, lanjutnya, bekerjasama dengan berbagai pihak juga telah menyiapkan ribuan SDM halal terdiri meliputi auditor halal, penyelia halal, asesor produk halal, pendamping halal dan SDM halal lainnya.
“Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai aturan dan regulasi mendukung tumbuhnya ekosistem dan industri halal di Indonesia. Berbagai pedoman, standar dan keputusan telah diterbitkan dalam rangka mendukung pencapaian,” katanya.
Sertifikasi Halal
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham, mengatakan, pihaknya melakukan berbagai langkah dalam percepatan proses sertifikasi halal.
“Sudah mulai terlihat hasilnya proses sertifikasi halal semakin cepat,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, pada 2019 proses sertifikasi halal membutuhkan waktu rata-rata 358 hari. Kemudian tahun 2020 menurun hanya 206 hari dan 2021 turun lagi menjadi 80 hari. Pada tahun ini hanya membutuhkan waktu 46 hari.
“Memang belum mencapai yang ideal yaitu 21 hari sebagaimana amanat UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Lapangan Kerja, namun kami terus melakukan berbagai perbaikan agar proses sertifikasi semakin cepat, jika perlu kurang dari 21 hari,” papar Aqil.
Adapun “The 4th International Halal Dialogue” adalah agenda rutin Kementerian Agama (Kemenag) melalui BPJPH yang diselenggarakan dalam rangkaian acara ISEF. Pada IHD keempat ini menampilkan 16 pembicara dalam dan luar negeri.
Deputi Gubernur BI Arif Hartawan yang turut memberikan sambutan pembukaan, mendukung BPJPH dalam melakukan berbagai langkah membangun industri halal di Indonesia.
Sebanyak tujuh pembicara hadir langung di Jakarta, yakni Rafi-uddin Shikoh (CEO Dinar Standar, Dubai), Ihsan Ovut (Turki), Zafer Gedikli (Turki), Macelio Hildago (Chile), Mahmoud Tatari (Jerman), Ibrahim Liu (China) dan Ahmad Cho (Korea), Dua pembicara hadir virtual yaitu Faruh Azimov (Lituania) dan Fazal Bahardeen (Singapore).
Sedangkan pembicara dalam negeri adalah perancang busana Poppy Dharsono, Ketua Apprindo Roy Mandey, Ketua Perkosmi Sancoyo Antarikso, Direktur SCTV Banardi Rachmad, Ketua Gabungan Perusahaan Farmasi Irfat Hista Saputra, Ketua Pariwisata Halal Indonesia Riyanto Sofyan dan Direktur KNEKS Afdhal Aliasar.
Pengalaman Indonesia
Setelah lebih dari dua tahun krisis Covid-19, dunia memiliki pengalaman unik dan pembelajaran penting. Pandemi berdampak pada ekonomi global dalam berbagai hal. Beberapa negara mampu menyusun strategi dan rebound, sementara yang lain menderita kerugian besar saat mereka menunggu pandemi berakhir.
Mengutip laporan ‘State Global Islamic Economic Report’ 2021/2022, Indonesia saat ini menempati peringkat kedua setelah Malaysia dalam klaster industri makanan halal.
Tahun 2022 menjadi harapan dunia lepas dari pandemi Covid-19. Penanganan covid di berbagai negara termasuk Indonesia menunjukan kecenderungan membaik sehingga COVID-19 tidak lagi menjadi tantangan terbesar. Tahun 2022 membuka kesempatan dunia untuk bangkit dan tumbuh menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Bangkit dan tumbuhnya ekonomi global sangat selaras dengan tema G-20 tahun 2022 “Recover Together, Recover Stronger”, di mana Indonesia sebagai Presidensi. Di bawah kepemimpinan Indonesia diharapkan dunia bisa mempererat persatuan untuk tumbuh dan pulih lebih kuat dalam menghadapi tantangan global yang tiada henti.
Sejalan dengan itu, dalam memperingati HUT ke-77 RI tahun 2022, Indonesia mengambil tema “Pulih lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Dengan tema ini sangat jelas Indonesia menginginkan pulih dari pandemi lebih cepat dan bangkit menjadi negara yang lebih kuat. Kemampuan Indonesia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dapat menjadi model bagi negara lain di dunia.
Indonesia menargetkan menjadi produsen halal terbesar di dunia tahun 2024. Modal dan kemampuan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat salah satunya didorong oleh industri halal perlu menjadi perhatian dunia untuk dapat menjadi solusi.
US$2 Triliun
Laporan State Global Islamic Economy State 2022, memperkirakan bahwa 1,9 miliar Muslim dunia menghabiskan setara dengan US$2 triliun pada tahun 2021 di sektor industri halal. Meliputi makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan, dan media/rekreasi. Pengeluaran ini mencerminkan pertumbuhan Year On Year atau YoY sebesar 8,9% dari tahun 2020, dengan aset keuangan Islam diperkirakan telah tumbuh menjadi US$3,6 triliun pada tahun 2021, naik 7,8%, dari US$3,4 triliun pada tahun 2020.
Meskipun ketidakpastian lanjutan terkait dengan pandemi, belanja Muslim global pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh sebesar 9,1%. Semua sektor, kecuali perjalanan, telah kembali ke tingkat pengeluaran sebelum pandemi pada akhir tahun 2021. Pengeluaran Muslim diperkirakan mencapai US$2,8 triliun pada tahun 2025 dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Kumulatif (CAGR) 4 tahun sebesar 7,5%.
Posisi Indonesia dalam industri halal menduduki peringkat 4 teratas setelah Malaysia, Arab Saudi, dan UEA. Pendatang baru ke 15 besar termasuk Inggris dan Kazakhstan. Turki dan Singapura naik ke posisi 7 dan 8 masing-masing untuk mencapai posisi ke-5 dan ke-7.
Indonesia terus naik peringkat. Dalam makanan halal, menempati posisi ke-2 tahun ini. Ekspor makanan halal ke negara-negara OKI meningkat 16%. Ini akan terus meningkat karena Indonesia meluncurkan kodifikasi produk halal dan sistem data perdagangan yang terintegrasi pada akhir tahun 2021.
Indonesia juga melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan sertifikasi halal, seperti kodifikasi dan digitalisasi sertifikasi halal untuk melacak informasi nilai dan volume produk halal.
Sementara itu, Indonesia juga menerima banyak permintaan kerja sama saling pengakuan dan saling keberterimaan dalam sertifikasi halal. Setidaknya 89 lembaga sertifikasi halal luar negeri (LHLN) yang sudah mengajukan permohonan yang saat ini dalam tahap verifikasi dokumen.(red)