JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (24/10/2024) pagi 13 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.640 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.627 per dolar AS, disebut analis dipengaruhi faktor menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) di AS.
“Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat oleh kekhawatiran investor menjelang Pilpres AS 2024,” kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Kamis (24/10).
Ia menjelaskan kekhawatiran tersebut berkaitan dengan polling Donald Trump yang semakin mendekati keunggulan Kamala Harris.
Apabila Trump menang, kata dia, maka inflasi di AS diperkirakan akan meningkat akibat kebijakan pajak dan tarif.
“Hal ini akan membuat The Fed (Federal Reserve) semakin susah menurunkan suku bunga,” katanya.
Dengan pemilu yang dijadwalkan pada 5 November, Harris tercatat memperoleh dukungan sebesar 48,2 persen, sementara Trump mengikuti di angka 46,4 persen, berdasarkan data terbaru dari ABC News dan 538 pada Selasa (22/10).
Di sisi lain, perkiraan pelemahan rupiah pada Kamis (24/1) ini dipengaruhi prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang semakin menurun.
Survei terbaru menunjukkan pemotongan suku bunga hanya mencapai 50 basis points (bps) pada tahun ini dengan masing-masing bulan dipangkas 25 bps. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, pemangkasan suku bunga berpotensi hingga 70 bps.
“Range (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini) Rp15.600-Rp15.700 per dolar AS,” kata Lukman Leong.