JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menghadap Komisi VI DPR RI dalam rapat kerja yang diselenggarakan pada Kamis (17/3). Rapat tersebut dijadwalkan untuk membahas polemik minyak goreng yang tak kunjung selesai.
Saat ditemui sebelum memasuki ruang rapat, Lutfi menyebut ia bakal menjelaskan kepada DPR soal masalah dan keadaan terbaru dari minyak goreng.
“Kami akan menjelaskan karena dari DPR juga ingin mendapatkan penjelasan tentang masalah minyak goreng keadaan terkininya. Saya akan hadir dan saya akan menjelaskan semuanya,” katanya kepada wartawan, Kamis (17/3).
Sayangnya, Lutfi masih enggan menjawab alasan pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak kemasan.
Lutfi hadir hari ini usai dua kali absen dari panggilan DPR. Pada kesempatan itu, ia masih enggan merincikan alasan absen rapat tersebut.
“Ya mana dipanggil paksa, kan saya kan dua kali tidak hadir karena ada alasannya,” imbuhnya.
Sebelumnya, DPR mengancam bakal menjemput paksa Lutfi jika tidak juga hadir dalam rapat untuk membahas persoalan melonjaknya harga komoditas, khususnya minyak goreng yang sampai saat ini belum kunjung selesai.
“Apabila menteri perdagangan tidak hadir di rapat hari ini, akan ada undangan yang ketiga, jemput paksa,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima lewat Rapat Kerja Gabungan DPR RI yang disiarkan secara daring lewat kanal YouTube, Selasa (15/3) lalu.
Hal ini disampaikan setelah Lutfi tidak dapat hadir dalam rapat gabungan tersebut karena rapat bersama dengan Menteri Perekonomian dan Menteri Perindustrian di Istana Presiden yang membahas agenda yang sama.
“Hari ini hadir Menteri ESDM dan Menteri Pertanian, dan ada kesanggupan menteri perdagangan dan menteri perindustrian, dia tidak atau belum hadir karena masih ada rapat terbatas di istana presiden dengan materi yang sama,” ujarnya.
Ia menilai permasalahan tersebut sudah terlalu lama ditunda. Tercatat, rapat hal terkait hal itu sudah pernah ditunda dua kali karena Lutfi tidak bisa hadir. Bhima mengkhawatirkan permasalahan harga komoditas tidak akan kunjung selesai tanpa partisipasi Lutfi.
“Saya kira warga publik akan melihat keseriusan kita mengenai hal yang terkait dengan persoalan rakyat mengenai harga komoditas ini karena mereka memang tidak akan bisa menyelesaikan,” ujar Bhima.