Tri Indroyono

Moeldoko Dicurhati Harga Garam Anjlok

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko/Foto:JJ

CIREBON, SUDUTPANDANG.ID – Petani garam di Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengadu ke Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Jum’at (8/10/2021).

Seorang petani garam, Ismail Marzuki mengeluhkan harga garam yang anjlok. Padahal dari 300 hektar tambak garam yang ada di sana dapat menghasilkan 7 – 10 ton.

Kemenkumham Bali

“Harga garam anjlok sekali hanya Rp500 per kilogram. Kami mohon pemerintah bisa segera menetapkan Harga Eceran Terendah (HET),” terang Ismail Marzuki, salah satu petani garam di Desa Rawaurip saat bertemu Moeldoko.

Menurutnya, selain anjloknya harga garam, petani juga kesulitan untuk menghasilkan garam dengan metode geomembran. Hal tersebut lantara keterbatasan sumber daya.

“Satu gulung geomembran Rp. 5 juta. 1 hektare bisa membutuhkan 10-12 gulung geomembran. Petani akhirnya menggunakan plastik busa yang menghasilkan garam tidak maksimal,” kata Ismail.

BACA JUGA  Rupiah Diperkirakan Mencapai 15.650 - 15.750 per Dolar AS

Tidak hanya Ismail, Insyaf, petani garam lainnya menambahkan, saat ini juga menghadapi ancaman abrasi pantai. Dirinya membeberkan pada tahun lalu daerah tersebut sempat terjadi banjir rob.

“Tahun lalu terjadi banjir rob dari utara dan selatan, petani gagal panen dan tidak memiliki penghasilan pak,” ucap Insyaf.

Menyiapkan Alternatif Solusi

Menanggapi hal tersebut, Moeldoko mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan alternatif solusi untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi petani garam di lapangan. Di antaranya soal kebijakan impor garam industri dan revitalisasi bibir pantai.

“Info dari kementerian terkait, soal kebijakan impor nanti akan langsung ke pengguna sehingga tidak bocor di pasaran. Sedangkan masalah abrasi, akan ada program revitalisasi bibir pantai utara, ” kata Moeldoko.

Kepada para petani, Moeldoko juga berjanji akan menyampaikan aspirasi petani garam kepada kementerian/lembaga terkait. Mantan Panglima TNI ini juga mengajak petani garam untuk tetap optimistis meski masih menghadapi beragam persoalan.

“Saya anak petani, saya tahu persis masalah petani. Kita harus optimis dan terus memproduksi garam dengan kualitas bagus. Agar petani garam di sini (desa Rawaurip) sukses dan kaya-kaya,” ujar Moeldoko.(red)

BACA JUGA  Bulog Akui Harga Beras Masih Sulit Ditekan Turun

Tinggalkan Balasan