Opini  

MUI Menjaga Martabat Bangsa dari Paham Menyimpang

Milad MUI
Taufik Hidayatullah, Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram NTB.(Foto: istimewa)

Oleh Taufik Hidayatullah

Milad ke-48 Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2023 ini telah memberikan angin segar dan kabar gembira bagi seluruh umat beragama di Indonesia. Kultur beragama yang rentan akan konflik perihal masalah furuiyyah mampu ditenggarai MUI dalam rangka menjaga persatuan bangsa Indonesia. Lahirnya MUI 48 tahun lalu telah membawa dampak yang amat signifikan dalam rangka menjaga martabat bangsa dari rongrongan paham-paham menyimpang.

Kemenkumham Bali

Sebagai wadah bagi seluruh warna serta bendera ormas Islam di Indonesia, MUI nyatanya telah mampu membawa kesejahteraan ukhrawi sedari dulu. Berangkat dari sopir kemudi yang umumnya ditenggarai oleh dua ormas Islam terbesar di Indonesia ialah Nahdlatul Ulama (NU) hingga Muhammadiyah yang secara keanggotaan merepresentasikan jumlah popolasi umat Islam di Indonesia. Paham-paham yang menyimpang telah MUI diskusikan melalui forum-forum terbuka, tentunya dengan wajadilhum billati hiya ahsan. Ialah mengajak berdialog dengan ahsan (dengan perilaku lebih baik). Hal tersebut telah menjaga marwah serta martabat bangsa dari ajaran menyimpang di Indonesia.

BACA JUGA  Kemerdekaan Pers: Dewan Pers Dilarang Minta Perusahaan Pers Melakukan Pendaftaran!

Oleh karenanya, kehadiran MUI di tengah-tengah umat hingga sekarang ini cukup memberikan asupan vitamin ukhrawi yang menyejukan serta profesional demi menjaga persatuan serta kesatuan dalam bingkai keberagaman kultur keagamaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tercinta ini. Kesejahteraan Indonesia di bidang sosial keagamaan menjadi titik positif yang bermartabat bilamana diarahkan menuju hal-hal yang berbau positif. Hal tersebut terasa amat sejahtera dengan hadirnya MUI yang membawa agama lebih bermartabat dengan peran sentralnya dalam pengambilan keputusan melalui fatwa-fatwanya, sehingga ummat merasa dijaga dan dikawal dari kesesatan serta paham-paham menyimpang di Indonesia.

Dalam rangka Milad MUI yang ke-48 tahun 2023 ini, sejatinya MUI tetap harus kita kawal serta support bersama agar MUI dapat terus menjadi suluh di tengah gelap dan menjadi pelita di tengah kebimbangan. Sepak terjang MUI dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta membawa marwah dan martabat bangsa ke arah kesejahteraan ukhrawi harus tetap ada hingga anak-anak cucu kita nantinya ke depan. Penulis yakin agama lah yang menjadi perekat kesatuan bangsa Indonesia di tengah warga bangsa yang multikultur dari segi suku, budaya, agama dan adat istiadat yang amat beragam.(*)

*Penulis adalah Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram NTB