Muncul Klaster Baru, China “Lockdown” Akibat COVID-19, Termasuk Wuhan

FOTO ARSIP - Seorang petugas keamanan mengingatkan warga yang sedang menikmati makanan dan minuman agar tidak berlama-lama duduk di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Beijing, China, Rabu (18/5/2022). Sejak 1 Mei 2022, otoritas setempat melarang warga makan dan minum di restoran dan kafe untuk memudahkan pengendalian COVID-19 varian Omicron selama lockdown parsial. FOTO:dok.Ant

BEIJING, SUDUTPANDANG.ID – Sekitar 200 kawasan permukiman yang tersebar di sejumlah kota di China menjalani penguncian wilayah (lockdown) setelah pemerintah menemukan klaster baru COVID-19.

Wuhan, kota tempat kasus pertama COVID-19 ditemukan pada akhir 2019, juga ikut dikunci.

Lebih dari 800 ribu warga di salah satu distrik di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, diperintahkan untuk tidak meninggalkan rumah hingga Minggu (30/10/2022).

Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, yang dikenal sebagai sentra produksi iPhone terbesar di dunia, juga terdampak oleh temuan klaster terbaru COVID-19, demikian menurut laporan media lokal, Sabtu (29/10/2022).

Hingga Kamis (27/10), China melaporkan sebanyak 214 kasus positif lokal dan 1.123 kasus tanpa gejala.

BACA JUGA  Razia Kerumunan di Melawai, 2 Orang Positif Covid-19

Pemerintah Provinsi Guangzhou mengumumkan pengetatan tindakan antipandemi COVID-19 di pabrik, sekolahan, perdesaan, pasar, dan tempat keramaian lainnya.

Kegiatan ASEAN-China Center yang dijadwalkan akan digelar pada 3-6 November di Shenzhen, Provinsi Guangdong, dibatalkan dengan alasan yang sama.

China sampai saat ini masih menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19, yang dianggap berbagai kalangan sebagai penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi China. (02/Ant)

Tinggalkan Balasan