Hemmen

P3A Mitra Cai Sidum Jaya Indramayu Bangun Saluran Irigasi

Papan informasi pembangunan irigasi Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai Sidum Jaya, Desa Pasekan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (FOTO: Dais)

INDRAMAYU, SUDUT PANDANG.ID – Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai Sidum Jaya, Desa Pasekan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membangun saluran irigasi.

“Pembangunan irigasi saat ini pengerjaannya masih berjalan dengan anggaran sebesar Rp195 juta dari pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung,” kata Ketua Kelompok P3A Mitra Cai Sidum Jaya, Dadu kepada wartawan di Indramayu, Senin (30/5/2022).

Kemenkumham Bali

Ia menjelaskan P3A Mitra Cai Sidum Jaya adalah salah satu kelompok yang mendapatkan bantuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).

“P3-TGAI merupakan salah satu program infrastruktur berbasis masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja irigasi desa guna kesejahteraan petani, peningkatan ekonomi masyarakat, serta berkontribusi untuk ketahanan pangan dan peningkatan produksi tani,” jelasnya.

Melalui program ini, kata dia, masyarakat dilibatkan dalam pembangunan irigasi kecil atau tersier di bawah 150 hektare dengan melibatkan langsung P3A.

“Program ini dimanfaatkan oleh Kelompok P3A Mitra Cai Sidum Jaya untuk membangun saluran irigasi di Blok Liong dengan panjang 436 meter (sisi kanan dan kiri) lebar 0,30 meter dan tinggi 70 cm,” terangnya.

Dadu berharap pembangunan saluran irigasi dapat meningkatkan kualitas pertanian yang ada di Blok Liong dan sekitarnya.

Ia mengungkapkan, sebelumnya area sawah yang ada di Blok Liong tersebut sulit mendapatkan pasokan air lantaran irigasinya sudah tidak berfungsi karena rata dengan tanah.

Mewakili masyarakat petani Desa Pasekan, ia merasa senang dengan adanya program itu, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya bagi para petani.

“Alhamdulillah tahun 2022 ini dapat program itu, mudah-mudahan di tahun berikutnya bisa mendapatkan kembali program seperti ini, karena masih banyak saluran tersier yang perlu dibenahi,” ucapnya.

Ia menambahkan pekerjaan saluran irigasi desa ini dikerjakan oleh masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan pembangunannya, dikerjakan sesuai dengan bestek dan berpedoman pada rencana anggaran biaya (RAB) yang ada.

“Program ini adalah program padat karya dan dalam pelaksanaannya kita libatkan masyarakat setempat,” katanya.

Ia juga berharap dengan dibangunnya saluran irigasi tersebut, lahan sawah yang sebelumnya sulit mendapatkan pasokan air akan lebih mudah terairi.(Dais)

Tinggalkan Balasan