JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Sejumlah ribuan jamaah telah padati Mesjid Al-Jihad Makodam Jaya saat pelaksanaan sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H, yang hadir terdiri dari Prajurit dan PNS Kodam Jaya, Wan TNI Kodam Jaya beserta Ibu-ibu Persit KCK PD Jaya serta warga masyarakat dilingkungan sekitar Kodam Jaya, Kamis (29/6/2023).
Pelaksanaan ibadah sholat Idul Adha 1444 H di Masjid Al-Jihad (Makodam Jaya) juga dihadiri Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan beserta Ketua Persit KCK PD Jaya Ibu Ririx Mohamad Hasan, serta pejabat utama Kodam Jaya dan Pengurus Persit KCK PD Jaya.
Panitia sholat Idul Adha mengimbau para jamaah untuk mendengarkan dan menyimak khotbah makna Hari Raya Idul Adha 1444 H yang disampaikan oleh Dr. KH. Abdul Rasyid, MPd., dari Kantor Kementerian Agama Jakarta Timur.
Memasuki ibadah sholat Idul Adha, khotib dalam ceramahnya menyampaikan bahwa jauh sebelum peradaban manusia, Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyembelih anaknya Ismail.
Ujian Nabi Ibrahim AS ini adalah awal sejarah ibadah Qurban yang sebelumnya didahului dengan pelaksanaan ibadah haji oleh umat Islam.
Atas ketakwaan Ibrahim dan keikhlasan Ismail dalam menjalankan perintah Allah SWT, kemudian menggantinya dengan penyembelihan hewan Qurban.
Selanjutnya, khotib Dr. KH. Abdul Rasyid, MPd., sampaikan bahwa momentum Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban mengandung makna religius nilai keikhlasan dan ketakwaan setiap manusia dalam menjalankan perintah-Nya.
Khotib juga mengajak kepada umat Islam untuk mengambil hikmah dan makna dari peringatan hari raya Iduladha atau yang juga dikenal dengan hari raya korban atau hari raya haji, dimana setiap muslim hendaknya senantiasa tulus, ikhlas dan rela berkorban serta menjadikan perayaan Iduladha sebagai momentum untuk melakukan evaluasi, instrospeksi dan mawas diri terhadap semua yang telah dilakukan selama ini.
Umat muslim hendaknya mampu meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, yang rela mengorbankan hanya untuk Allah SWT.
Oleh karena itu, ibadah Qurban bisa juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai keikhlasan Prajurit Kodam Jaya dalam menjalankan tugasnya demi negara dan bangsa.(PR/04)