BEKASI, SUDUTPANDANG.ID – Lapak pedagang daging sapi di Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terlihat kosong sejak pagi kemarin hingga beberapa hari ke depan dipicu aksi mogok berjualan akibat kenaikan harga komoditas tersebut.
Seorang pedagang daging ayam di Pasar Tambun Bekasi, Firman, 24 tahun, mengatakan 14 penjual daging sapi sepakat untuk melakukan aksi mogok berjualan hingga Jumat mendatang. “Tidak ada yang jualan, katanya mereka mogok jualan selama lima hari,” kata Firman di Bekasi, Selasa, 1 Maret 2022.
Di pasar tersebut tidak terlihat seorang pun pedagang daging sapi yang berjualan. Lapak yang mereka tinggalkan juga tampak kering dan bersih.
Kenaikan harga diduga menjadi penyebab penjual daging sapi melakukan aksi mogok berjualan sejak Senin kemarin. Hal itu menyebabkan kekhawatiran di masyarakat dikarenakan daging merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan bersama Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Kabupaten Bekasi sebelumnya telah melakukan pengecekan di Pasar SGC Cikarang pada Minggu malam.
“Kami mengecek ketersediaan daging sapi yang menjadi kebutuhan para pedagang bakso, soto daging yang berdampak ke sana,” kata Gidion.
Kapolres menjelaskan secara umum harga daging sapi yang awalnya dijual Rp 125 ribu kini menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Hal itu juga menyebabkan menurunnya stok daging di Pasar SGC.
“Daging sapi di Pasar Baru Cikarang ini harganya berkisar Rp 125-130 ribu, masih terjangkau. Memang ada sedikit suplai yang kurang dari daging dari biasanya. Biasanya daging dua kuintal, saat ini daging tinggal satu kuintal. Secara umum masih bisa diantisipasi hal itu sendiri,” katanya.
Gidion berharap para penjual daging sapi di Kabupaten Bekasi tetap berjualan agar tak menyebabkan terganggunya ekosistem perekonomian pedagang lainnya yang membutuhkan daging sapi sebagai bahan makanan olahan utama.
“Kita akan melakukan pengamanan Pasar Cikarang supaya tidak ada pemogokan. Ekonomi harus berjalan terus dan kemudian pedagang daging harus tetap melakukan aktivitasnya. Kemudian pedagang bakso, mi, soto dan lainnya juga harus tetap berjalan,” kata Gidion.