SINTANG, SUDUTPANDANG.ID – Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) Kalbar menggelar bakti sosial (baksos) penggobatan gratis dan pembagian sembako kepada korban banjir di Sintang dan sekitarnya.
Pembagian sembako direncanakan pada Senin (22/11/2021) di Sekadau. Sebelumnya sudah melakukan pengobatan gratis dan pembagian sembako di Sintang sejak 8 November 2021 lalu.
Kegiatan bakti sosial pengobatan gratis di Serantung Waterpark Sintang Kota, pada 13 – 14 November 2021 dibuka langsung Kepala Dinas Kesehatan Sintang, dr Harysinto Linoh mewakili Plh. Bupati Sintang, Yosepha Hasnah.
Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh menyambut baik kegiatan pengobatan gratis tersebut. Ia berharap, pengobatan tersebut bisa mengatasi keluhan kesehatan warga akibat dampak banjir selama tiga pekan belum surut.
“Kami atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih atas kepedulian Permabudhi dan GPP Kalbar dengan melakukan pengobatan gratis ini. Selama ini, kami memang kekurangan obat-obatan untuk pengungsi korban banjir,” ujarnya.
Harysinto mengungkapkan, banyak yang menawarkan tenaga medis untuk periksa kesehatan pengungsi tapi tidak menyediakan obat-obatan.
“Padahal tenaga medis kami di Sintang tersedia, kami butuh obat untuk para pengungsi,” katanya.
Ketua Permabudhi Kalbar, Ali Fuchih Siauw menjelaskan, tim baksos yang terjun langsung dalam kegiatan pengobatan gratis tersebut berjumlah sekitar 70 personel tim medis dan panitia dari Pontianak.
“Di antaranya sembilan dokter, 18 perawat dan bidan, 19 apoteker dan farmasi, dua analis, 10 mahasiswa Buddhis Untan, dan empat tenaga sukarelawan dengan target 2.000 pasien,” tutur Ali yang juga berprofesi dokter.
Menurut Ali, panitia juga mengadakan baksos pembagian sembako dan pakaian layak pakai, selimut yang akan diserahkan secara bertahap di daerah banjir. Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar tak lepas dari dukungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sintang, Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Sintang, Paramita Foundation, Tim Kesehatan Hati Nurani, dan Group Kami Peduli.
Kemudian majelis dan organisasi yang tergabung dengan Permabudhi seperti Mapanbumi, Magabudhi, MNSBDI, Gemabudhi, dan KBMB Untan, serta para donatur yang dermawan.
“Kami juga berterima kasih kepada Pemda Sintang yang menerima kami baksos di Sintang, khususnya di daerah Sungai Durian. Semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi para korban, Pemda Sintang, dan seluruh tim Baksos Hati Nurani Pontianak. Terima kasih kepada seluruh donatur yang telah memberikan kepercayaan kepada PD Permabudhi Kalbar,” ucap Ali Fuchih Siauw.
Panggilan Hati
Hal sama dikatakan Ketua GPP Kalbar, Sabinus Matius Melano. Pihaknya datang untuk menjawab panggilan hati, rasa solidaritas kemanusiaan, untuk membantu, memberi pelayanan pengobatan gratis bagi para korban musibah bencana banjir di Sintang.
“GPP yang berada di tengah masyarakat terpanggil, untuk mewujudnyatakan kepedulian pada sesama anak bangsa yang menderita, berkesusahan dan memerlukan bantuan pertolongan,” ujarnya.
Sabinus menambahkan, bahwa bencana banjir tak terlepas dari perubahan iklim bumi, kerusakan hutan dan sumber daya alam akibat ekspoitasi manusia. Apapun penyebabnya, manusia yang paling bertanggung jawab atas musibah tersebut.
“Untuk itu, kita berharap para pemimpin bangsa dan masyarakat, ke depan lebih baik lagi dan lebih bijaksana dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam, sumber penghidupan dan kelestarian lingkungan hidup. Terutamanya untuk generasi penerus bangsa ini,” pungkasnya.
(L4Y)