SIDOARJO-JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Pelaku UMKM di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengungkapkan kesulitan modal dalam mengembangkan usahanya, dan atas kondisi itu Pelaksana Tugas (Plt) Bupati setempat, Subandi menawarkan bantuan bergulir (Dagulir) sebagai solusi.
Kondisi yang dirasakan Deni — pelaku usaha bandeng presto dan otak-otak bandeng — di Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo itu disampaikan ke Plt Bupati Sidoarjo Subandi yang datang bersilaturrahmi di rumahnya, Desa Kedungpeluk, Kamis (5/9/2024).
Kabupaten Sidoarjo sendiri merupakan salah satu daerah penghasil ikan bandeng berkualitas tinggi.
Selain dikirim langsung ke luar daerah, warga pun melakukan inovasi produk olahan, seperti bandeng presto,otak-otak bandeng, kerupuk ikan dan lainnya.
Dalam pengembangan produksi bandeng presto dan otak bandeng hingga kini pelaku UMKM masih menemui beberapa kendala, seperti yang dirasakan Deni itu.
Deni terkendala tidak mempunyai tempat penyimpanan ikan yang baik. Kalaupun mau membeli “frezeer” biayanya tidak cukup karena tidak ada modal.
“Untuk membeli frezeer harganya mahal, tidak sebanding dengan penghasilan yang hanya cukup digunakan kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Deni mengatakan usaha olahan bandeng presto dan otak-otak bandeng masih belum berkembang dengan baik.
Ia hanya memroduksi jika ada pesanan dari pelanggan saja. Sehari hanya kisaran 20 sampai 25 ekor saja.
“Harga bandeng presto kami jual Rp15 ribu per-ekor, itupun nunggu pesanan dari pelanggan dulu,” kata Deni.
Mendapat keluhan para pelaku usaha mikro kecil ini, Plt Bupati Sidoarjo Subandi menawarkan solusi bantuan dana bergulir dengan bunga rendah, hanya 0,2 persen per tahun dari Pemkab Sidoarjo.
“Bantuan dana bergulir ini kami persiapkan untuk membantu para pengusaha kecil, program ini akan dimulai pada awal 2025,” katanya.
Mantan anggota DPRD Sidoarjo itu juga bakal memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM Kota Delta, mulai dari produksi hingga marketing karena ingin pelaku usaha di Sidoarjo bisa “go international”.
“Dalam waktu dekat kami akan memberikan pendampingan pelaku UMKM dan pelatihan penggunaan aplikasi berbasis digital,” kata Subandi.(Acz/02)