ASAHAN, SUDUTPANDANG.ID –Bupati Asahan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Asahan Drs. John Hardi Nasution, M. Si membuka Rapat Koordinasi Teknis dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif, dan respon penyakit tingkat Kabupaten Asahan pada selasa, (22/08/2023).
Dalam Rapat tersebut Kepala Bidang pada Dinas Kesehatan Kab. Asahan dr. Emi Juniarita Br Barus Melaporkan bahwa kegiatan ini bersumber dari Dana Dak Non Fisik Dinkes 2023,
“Adapun dilaksanakannya kegiatan Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk meningkatkan capaian deteksi dini penyakit di masyarakat,”ujar dr.Emi Juniarita Br Barus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/8/2023).
“Sehingga dapat diketahui dan dicegah secara cepat hingga tercapai nya derajat kesehatan yang tinggi, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi,” tambahnya.
Dirinya juga menyampaikan peserta dari kegiatan ini berjumlah 180 orang yang terdiri dari Dinas pendidikan, Dinas Ketapang, Bappeda, Camat Se Kabupaten Asahan, Tp PKK Kab.Asahan, Dharmawanita Kab.Asahan, Dinas kesehatan, PuskeDinas.
Kepala Dinkes Kabupaten Asahan, dr Nanang Fitra Aulia, menuturkan latar belakang dilaksanakan Rapat Koordinasi ini adalah sebagai dampak panjang dari Pandemi Covid-19 yaitu dengan meningkatnya intensitas baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
“Tentunya kondisi tersebut bilamana tidak segera ditanggulangi dan dicegah sedini mungkin, bukan tidak mungkin dapat mengakibatkan bertambah meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas, bahkan terjadinya lost generation sebagai penerus bangsa ini,”pungkasnya.
Sementara Bupati yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Drs. John Hardi Nasution, M.Si pada pidato tertulisnya mengatakan, Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
“Hal itu agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi,”jelasnya
“Keberhasilan pembangunan kesehatan serta pelayanan yang baik dan prima untuk masyarakat menjadi tanggung jawab bersama, dan yang terpenting adalah melakukan tindakan pencegahan atau preventif terhadap penyakit tidak menular dan penyakit menular,”tambahnya.
Selain itu Sekda berpesan kepada petugas pengelola kesehatan, Camat Se-Kabupaten Asahan dan Kepala Puskesmas agar dapat memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk meningkatkan capaian deteksi dini penyakit.
“Saya menghimbau kepada jajaran dinas kesehatan, Camat Se-Kabupaten dan Kepala Puskesmas untuk dapat berperan aktif dalam meningkatkan deteksi dini, preventif, dan respons penyakit agar terwujud nya masyarakat Kabupaten yang sehat,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan, sebagai narasumber yaitu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Novita Rohdearni Saragih, SKM, M.Sc, MA dengan materi Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular.
Dr. Novaily Zuliartha, M,Ked(ped), SpA dengan materi Peran IDI Dalam Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif, Dan Respon Penyakit.(MA/04)