KAUR-BENGKULU, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur mengikuti rapat koordinasi (rakor) dengan Kemendagri terkait strategi pengendalian inflasi di daerah.
Rakor dengan Kemendagri ini diikuti secara virtual di ruang Staff Ahli Pemkab Kaur, Senin (6/5/2024).
Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, rakor dipimpin oleh Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir.
Rapat ini juga diikuti secara virtual oleh perwakilan pemerintah dari seluruh Indonesia, termasuk Danpos TNI AL, DKP, Dinas Pertanian, PU-PR, dan Ka Ekonomi serta unsur Forkompinda Kabupaten Kaur.
Rakor digelar sebagai paya bersama untuk menjaga stabilitas ekonomi lokal dan menghadapi tantangan inflasi yang dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menekankan pentingnya perencanaan yang matang, khususnya dalam penanaman komoditas seperti cabe dan bawang merah. Pasalnya, kedua komoditas tersebut sering menjadi kendala bagi provinsi dan kabupaten di Pulau Sumatra.
Menurutnya, pemerintah daerah berinisiatif meningkatkan aksesibilitas terhadap produk pangan melalui subsidi dan peningkatan infrastruktur distribusi.
“Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi tekanan inflasi akibat fluktuasi harga bahan pangan, yang sering menjadi penyebab utama kenaikan harga di tingkat konsumen,” katanya.
Pada kesempatan itu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan data inflasi terkini. Ia menyatakan bahwa inflasi bulan-ke-bulan dari April ke Maret 2024 adalah 0.25 persen.
“Sementara inflasi tahun-ke-tahun dari April 2024 ke April 2023 adalah 3.00 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 1.19 persen,” ungkapnya.
Ia juga mencatat kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti bawang merah yang naik 13.59 persen, bawang putih 2.23 persen, cabe merah 7.68 persen dan gula pasir 1.64 persen. Sementara harga beras cenderung turun.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam pengendalian inflasi di daerah adalah menanggulangi faktor eksternal yang mempengaruhi harga, seperti kenaikan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar mata uang.
“Otoritas daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk mengkoordinasikan kebijakan moneter dan fiskal guna menjaga stabilitas ekonomi,” katanya.
Sebagai kesimpulan, lanjutnya, inflasi selama bulan Ramadhan, khususnya di bulan April 2024, tergolong terkendali. Harga komoditas pangan relatif stabil, dengan beberapa komoditas bahkan mengalami deflasi, seperti cabai merah, cabai rawit, beras, dan telur ayam ras.
“Namun, beberapa komoditas pangan lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan cabai merah, mengalami kenaikan harga. Khusus untuk cabai merah, terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga,” terangnya.(LS/01)