TRENGGALEK, JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur, menyambut momen pergantian tahun dari 2022 ke 2023 dengan acara “Kenduri Cinta” bersama budayawan kondang asal Yogyakarta, Emha “Cak Nun” Ainun Nadjib dan Kiai Kanjeng di Alun-alun Kabupaten Trenggalek, Sabtu (31/12/2022) malam.
Sebelumnya juga digelar temu tokoh lintas agama di Pendapa Manggala Praja Nugraha.
Di hadapan ribuan “Maiyah” (sebutan untuk jamaah yang hadir dalam kegiatan Kenduri Cinta Kyai Kanjeng), Cak Nun mengajak memahami makna kenduri cinta.
Kenduri sendiri digambarkan melingkar, di mana menurut Cak Nun, semua cara berpikir manusia, cara mengatur apapun dari lokal sampai global sebisa mungkin adalah sebagaimana lingkaran.
Maka, Kenduri Cinta adalah saling mencintai satu sama lain antarbanyak pihak. Salah satunya, adalah bagaimana mencintai alam.
“Ada teori di Maiyah itu tidak hanya ekologi, tapi ekosofi, menemukan kebijaksanaan alam. Ekosofi itu artinya memahami dan melaksanakan kebijaksanaan alam,” kata Cak Nun.
“Misalnya Gunung Merapi mau meletus itu memberikan tanda-tanda, jadi kalau terjadi apa-apa di Trenggalek jangan hanya mengeluh ke Allah SWT, tetapi yakin setelah itu pasti ada rezekinya, ada hikmahnya,” tambahnya.
Menurut Cak Nun, Allah SWT memiliki pertimbangan yang lebih bulat, yang lebih tahu secara ruang maupun waktu, sehingga apa yang terjadi hari ini yang mungkin terlihat mencelakakan, akan tetapi sebenarnya merupakan rezeki yang masih tersimpan rahasianya.
Sedangkan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa melalui Kenduri Cinta yang menandai pergantian tahun dengan memberikan pemahaman baru dalam hidup.
“Luar biasa malam hari ini kita mengawali tahun dengan pemahaman baru bahwa hidup tidak untuk kita sendiri, tetapi kita hidup punya misi,” katanya.
Mas Ipin, sapaan akrabnya, mengutip cerita bagaimana saat diciptakannya manusia, malaikat bahkan tidak yakin dan khawatir hanya akan membuat kerusakan di bumi. Akan tetapi Allah SWT lebih tahu akan ciptaan-Nya.
“Maka jangan sampai di bumi ini kita berbuat kerusakan, meskipun kita tida sempurna, meskipun toh ada kerusakan yang kita perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja,” katanya.
“Makanya dengan kebersamaan kita saling mengingatkan, karena memang perjuangan tidak mudah, maka saya yakin semakin tambah umur, semakin tambah pendek masa kita di bumi ini, semakin berat misi yang kita emban,” tambahnya.
.
“Mohon restu kepada Allah SWT semoga kita semua dilancarkan setiap misinya, kita semua punya misi, cita-cita yang sama mewarisi kemerdekaan, semoga kita tetap istiqomah, jangan sampai kita mendekati suatu hal yang mendekati pada kerusakan apalagi yang bersifat sosial,” kata Mas Ipin.
Tepat pukul 00.00 WIB, diadakan acara pesta kembang api untuk menyambut pergantian tahun, dan menghibur warga masyarakat Trenggalek. (Bud/02)