MATARAM, SUDUTPANDANG.ID – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, pentingnya peran dan keterlibatan para psikolog untuk menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh para remaja. Menurutnya, masalah narkoba, pernikahan anak, depresi dan berbagai masalah lainnya harus benar-benar ditangani dengan baik termasuk kolaborasi pemerintah dengan psikolog.
“Ini PR yang harus kita tangani bersama. Kita juga bisa bekerja sama dengan psikolog untuk menangani berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para remaja di NTB,” kata Wagub saat menerima Audiensi Psikolog, Sri Helmi Hayati di ruang kerjanya, Kamis (6/1/2022).
Ummi Rohmi, sapaan akrab Wagub, menjelaskan, penanganan terhadap problematika remaja memang tidak cukup hanya dengan program pelatihan dan edukasi. Namun, keterlibatan para psikolog menjadi faktor penting yang bisa mengungkapkan penyebab dan pemicunya. Sehingga banyak remaja yang terlibat dalam hal tidak inginkan seperti narkoba, pergaulan bebas, pernikahan anak dapat diminimalisir sedini mungkin.
“Pemerintah Provinsi akan lebih intens melalukan koordinasi dengan kabupaten kota terutama dalam kegiatan training of trainer bersama psikolog. Kemudian kabupaten kota akan melakukan skop nya di tingkat kecamatan dan seterusnya,” jelas Ummi Rohmi.

Sementara itu, Psikolog Sri Helmi Hayati mengungkapkan, buku yang ditulisnya berjudul “Problematika Remaja dan Program Revitalisasi Posyandu Keluarga”, bisa dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan edukasi kepada para remaja di NTB.
“Buku yang saya tulis ini berawal dari penelitian yang saya lakukan di setiap remaja sekolah. Hasilnya, ternyata banyak remaja-remaja siswa yang sudah pernah melakukan hubungan seks di usia yang sangat muda,” jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, berdasarkan penelitian itu, dari sekian banyak remaja yang memiliki problematika mengalami depresi yang sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Apalagi ketika dirinya memberikan pelatihan kesehatan reproduksi di beberapa sekolah, banyak juga remaja yang sudah mengaku melakukan hal serupa.
“Oleh karenanya, dengan adanya buku ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama guru dalam mengedukasi terkait problem yang dihadapi oleh remaja,” ucap Sri Helmi Hayati.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah selain melakukan edukasi di setiap sekolah di NTB. termasuk harus ada kerja sama dengan para Psikolog untuk menangani masalah-masalah tersebut dari hulu hingga hilir para remaja. (Teguh)