Berita  

Pertamina Naikkan Harga Pertamax Rp 12.500, Masih Rugi?

Harga Pertamax
Ilustrasi

JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID –  PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi RON 92 menjadi Rp 12.500 atau naik Rp 3.500 dari sebelumnya Rp 9.000 per liter. Harga Pertamax ini masih di bawah harga keekonomian.

Penjabat sementara Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Pertamina mempertimbangkan daya beli masyarakat. “Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Irto dalam keterangannya, Kamis malam, 31 Maret 2022.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 April 2022 berpotensi naik menjadi Rp 16 ribu per. Sedangkan sebelumnya, harga keekonomian sebesar Rp 14.526 per liter.

Harga BBM ini tersundul oleh harga minyak dunia yang melonjak menjadi di atasUS$ 100 per barel. Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 ikut tercatat naik menjadi US$ 114,55 per barel atau meningkat hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar US$73,36 per barel.

BACA JUGA  Sampai 20 Juni 2024, 4 Provinsi Diingatkan BMKG Siaga Potensi Banjir

Irto mengatakan Pertamina Patra Niaga mesti menekan beban keuangan agar komitmen penyediaan dan penyaluran BBM kepada seluruh masyarakat terjaga. Di samping menyesuaikan harga BBM, Pertamina  melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi.

Lebih jauh Irto mengungkapkan, penyesuaian harga dilakukan secara selektif. Menurut dia, kenaikan harga BBM hanya berlaku untuk BBM non-subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17 persen.

“Dari angka itu, 14 persen merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite, serta Pertamina Dex,” ucapnya.

Sedangkan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan solar yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dengan porsi 83 persen tidak mengalami perubahan harga. Harga stabil di batas Rp 7.650 per liter.

BACA JUGA  Bupati Asahan Kunjungi Taman Socfindo Conservation Pelajari TOGA

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui bahwa perusahaan perlu melakukan berbagai strategi agar tetap mempertahankan kinerjanya pada tahun ini. Perusahaan minyak negara itu menargetkan untung sebesar US$ 1 miliar sampai akhir tahun.

“Yang pasti kami akan meningkatkan lifting minyak,” ucap Ahok saat dihubungi pada Jumat, 1 April.

Manajemen sebelumnya mengakui bahwa eskalasi harga minyak tidak bisa menutup beban perusahaan.

Ahok mengatakan Dewan Komisaris Pertamina telah memberikan arahan agar perusahaan mengoptimalkan biaya dengan target penghematan mencapai US$ 600 juta. “Tahun lalu sudah capai mencapai US$ 2,2 miliar, jadi tahun ini enggak banyak biaya yang bisa dipotong lagi,” kata Ahok.

 

Tinggalkan Balasan