JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers, anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Bripka Ambarita dipindahtugaskan ke bagian Humas Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, alasan keduanya dimutasi ke bagian Humas lantaran memliki followers di media sosial yang cukup banyak.
“Kenapa ke humas? Pak Jacklin ini salah satu orang yang punya bakat bagus sekali. Bermain di media sosial. Boleh lihat followers nya pak Jacklin bagus enggak? Ya, kita butuh orang-orang yang expert di bidangnya,” kata Yusri kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
“Beliau selalu main media sosial, kebetulan pengelola media sosial di Polda Metro Jaya atau di kepolisian ini adalah humas. Kita ada yang namanya subdit multimedia,” lanjut Yusri.
Dengan keahlian Aiptu Jacklyn, Yusri berharap bidang humas Polda Metro Jaya bisa lebih baik lagi untuk kedepannya.
“Kami butuh orang-orang seperti Pak Jacklyn untuk bisa membantu kami bermain, mengelola humas ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memutuskan memutasi anggota Jatanras Polda Metro Jaya Aiptu Jakaria atau yang lebih beken dengan nama Jacklyn Choppers.
Jacklyn dimutasi berdasarkan Surat Telegram bernomorST/458/X/KEP./2021 per 18 Oktober 2021 yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Putra Narendra atas nama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan ditujukan kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Dengan surat telegram tersebut, maka Aiptu Jakaria yang sebelumnya menjabat Banit 9 Unit 2 Subdit 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun dimutasi sebagai Bintara Bid Humas Polda Metro Jaya.
Sekedar informasi, sepak terjang Jacklyn Choppers sempat viral karena mengunggah video proses penangkapan tersangka tindak pidana.
Dalam video yang diunggah di akun YouTubenya, polisi yang memiliki tato di tubuhnya itu bercerita selamat dari maut walau mengalami luka tembak 11 peluru. Kejadian berawal saat dirinya mengejar pelaku perampokan mesin pengisi ATM sebesar Rp 2,8 miliar di Cawang tahun 2017. Kala itu dia mendapat informasi jika pelaku berada di Bandung, Jawa Barat.
Bang Jack sapaan akrabnya langsung menuju ke Bandung untuk melakukan penangkapan pelaku perampokan. Saat melakukan penangkapan dia tertembak, tak tanggung-tanggung 11 peluru. Dua di bagian jantung, satu di tengah dekat ulu hati, dua di dekat lambung sebelah kiri, dua lagi di sebelah kanan, satu di lengan kanan, dan tiga di lengan kiri.
“Yang tiga di lengan kiri hancur bersatu dengan tulang. Memang enggak bisa diambil karena hancur sama tulang. Dokter menyarankan untuk amputasi karena gue enggak pingsan, lo jangan asal potong aja. Akhirnya gue bisa sekarang sehat, andai kata gue pingsan waktu itu tahu-tahu pas bangun tangan enggak ada,” katanya dalam akun YouTube Jacklyn Choppers.
Saat tertembak, Bang Jack mengaku hanya beristigfar dan percaya kepada Allah kalau akan selamat dari maut. Dia juga mengatakan jika polisi tidak boleh kalah dari penjahat walau nyawa menjadi taruhannya.
“Peluru masuk gue istighfar, astagfirullah halazim, sudah gue jatuh. Pelakunya sudah nabrak mobil anggota tetap enggak gue lepas. Intinya polisi enggak boleh kalah sama penjahat,” katanya.
“Akhirnya gue dibawa ke rumah sakit, pada waktu itu darah sih sudah keluar. Komandan gue nangis, gue bilang komandan enggak usah nangis, Jack enggak akan mati,” sambungnya.(red)