JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Majelis Syariah DPW PPP Nusa Tenggara Timur (NTT) KH Ali Rosidi Kasbollah menayangkan langkah majelis-majelis DPP PPP yang tidak menindaklanjuti surat yang dikirimkan ke Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono.
Dalam surat tertanggal 1 Mei 2024 itu semua majelis kompak meminta Mardiono mundur. Namun sayang saat Mardiono tidak menggubris surat tersebut, semua majelis malah diam.
Padahal seharusnya menggelar sidang besar untuk menindaklanjuti ketidaktaatan Mardiono pada Majelis yang berisikan para kiai dan tokoh senior partai.
“Majelis-majelis seharusnya mengadakan rapat besar, jika perlu melibatkan semua majelis di seluruh Indonesia untuk memperkuat tuntutan agar Mardiono mundur,” kata KH Ali kepada media, Minggu (16/5).
Dorongan majelis untuk meminta Mardiono mundur sekarang seharusnya lebih kuat mengingat Mardiono secara terang-terangan dan arogan tidak mengakui kesalahannya telah menjerumuskan PPP menjadi partai gurem dengan tidak masuk ke DPR RI.
Apalagi Mardiono malah menyalahkan kader-kader yang sudah berjuang untuk mencari suara untuk PPP di Pileg lalu.
“Kami sepakat bahwa kegagalan PPP pada Pemilu lalu disebabkan kegagalan Plt Ketum dalam mengelola partai termasuk tidak memperhatikan kader di tingkat bawah. Sehingga kader seakan bekerja sendiri untuk menyelamatkan PPP,” jelas KH Ali.
Diketahui, belum lama ini beredar video viral tentang pidato Mardiono yang menolak dianggap gagal dalam Rapimnas DPP PPP di Hotel Lê Semar Karawaci Tangerang pada 6 Juni 2024.
“Loh saya bukan pelaku kok. Yang pelaku Bapak-Ibu sekalian. Yang berhasil kita semua. Yang gagal kita semua. Saya nggaknyalon DPR RI. Saya nggak nyalon DPRD. Saya nggak nyalon Bupati. Jadi kalau dibilang Mardiono gagal. Gagal yang mana yang gagal?” ucapnya. (05)