Hemmen

Prabowo Dinilai Ungkap Data Keliru Soal Alutsista Bekas saat Pembebasan Irian Barat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud MD Hasto Kristiyanto menyebut data alutsista bekas digunakan Presiden Soekarno di masa pembebasan Irian Barat yang disampaikan calon presiden Prabowo Subianto keliru.

Hal ini disampaikan Hasto menjawab media usai nonton bareng Debat Capres II, di Sekretariat Pusat Koordinasi Relawan GP-MMD, Jalan Diponegoro Nomor 72, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).

Kemenkumham Bali

“Kami ingin meluruskan pernyataan pak Prabowo. Sepertinya keliru, pada masa Bung Karno menggunakan peralatan bekas. Itu konteksnya berbeda.

“Hasto mengungkap banyak peralatan baru yang dipakai oleh Bung Karno guna pembebasan Irian Barat. Seperti peralatan dari Yugoslavia. Bahkan dari yang sebagian dipakai untuk pembebasan Aljazair, bangsa-bangsa Islam banyak merdeka karena campur tangan kepemimpinan Bung Karno.

BACA JUGA  Survei LSN: 99,1 Persen Responden Beragama Islam Pilih Anies Baswedan

“Kita mendapat Hercules C130 dari kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Kennedy, itu juga suatu hal yang baru sehingga pak Prabowo sebagai menhan sayangnya tidak memahami bagaimana postur angkatan perang kita saat itu,” lanjut Hasto yang meraih gelar doktor Universitas Pertahanan.

Di era Bung Karno, kata Hasto, saat itu alutsista Indonesia merupakan kekuatan angkatan perang terkuat di belahan bumi selatan.

“Ini yang pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris,” pungkas Hasto.

Pada bagian lain, saat media bertanya mengenai pembelian alutsista bekas, ada kesan Prabowo melempar kesalahan ke DPR, bahkan mengaitkannya dengan partai yang ada di Komisi I DPR, Hasto menjawab berdasarkan pengecekan Komisi I DPR dan presiden terkejut.

BACA JUGA  Bamsoet: Wujudkan Pemilu Damai, TNI-Polri Harus Netral

“Sebenarnya kalau kami melakukan pengecekan, Komisi I DPR bahkan bapak presiden sendiri terkejut ketika pak Prabowo secara sepihak memutuskan untuk membeli pesawat tempur bekas dari Qatar. Sementara pesawat tersebut pernah ditolak oleh menhan sebelumnya Prof Yuwono Sudarsono. Ini menunjukkan penyalahgunaan kewenangan. Tanpa melalui perencanaan yang baik,” ujar Hasto. (05)