“Proyek produksi dan pemasaran bawang putih dan bawang merah Provinsi Sumut dimulai pada tanggal 1 Januari 2023. Dari Januari hingga Juni tahun ini, program ini telah mengembangkan sekitar 32 Ha lahan, melibatkan 37 petani mitra, 9 mitra pasar, dan mengadakan 4 kali lokakarya (workshop).”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Taiwan Technical Mission (TTM) sukses membantu petani di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kesuksesan ini terlihat dari pencapaian hasil panen bawang putih dan merah di daerah tersebut.
Semua pencapaian dipresentasikan oleh TTM saat acara panen serta pameran hasil pencapaian proyek produksi dan pemasaran bawang putih dan bawang merah di Kabupaten Humbang Hasundutan pada Rabu (12/6/2024) lalu.
Keterangan pers Taiwan Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, Jumat (21/6/2024) menyebutkan, tujuan acara ini untuk memberi gambaran kepada para mitra proyek, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbang Hasundutan, dan petani lokal tentang perkembangan pelaksanaan proyek produksi dan pemasaran bawang putih dan bawang merah Provinsi Sumut.
Selain itu, bertujuan untuk menunjukkan bibit bawang merah dan bawang putih yang diproduksi di lahan percontohan (demplot) Taiwan Technical Mission.
Disebutkan, melalui acara ini juga membuktikan upaya TTM dalam mempromosikan tanaman rotasi seperti wortel, baby buncis, dan kubis ungu varietas Taiwan. Semua itu untuk meningkatkan keragaman tanaman sayuran di Provinsi Sumut.
Deputi Representatif dari TETO Indonesia menyatakan bahwa Taiwan mengirimkan tenaga ahli pertanian untuk membimbing dan membantu petani lokal, serta bekerja sama lebih lanjut dengan petani untuk menciptakan keberhasilan produksi dan pemasaran.
Ini adalah karakteristik dan model Taiwan dalam membantu memajukan pertanian lokal. Selain membagikan pengalaman Taiwan, juga membantu dalam pengembangan pasar. Taiwan bersedia berbagi pengalaman berharga di bidang pertanian dengan petani Indonesia dan bekerja sama dengan petani lokal.
Staf Khusus Menteri Bidang Ketahanan Pangan dan Ekonomi Hijau dari Kemenko Marves, Van Basten, menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kondisi iklim yang ekstrem telah mempengaruhi hasil panen tanaman di Indonesia dan menyebabkan kenaikan harga tanaman hortikultura.
Kendati demikian, hal ini mungkin juga menjadi peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan mereka. Model pelaksanaan proyek oleh TTM menunjukkan manajemen pemanfaatan lahan yang tepat dan meningkatkan kemandirian petani.
Ini memiliki dampak positif pada proyek food estate di Sumut, dan mendorong lebih banyak petani untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang diadakan oleh Taiwan Technical Mission, serta mengajak generasi baru petani untuk bergabung.
Terima Kasih TETO dan TTM
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Humbang Hasundutan, Martogi Purba, mengucapkan terima kasih kepada TETO dan TTM karena telah melaksanakan proyek di daerahnya. Menurutnya, melalui proyek ini mendorong perkembangan komunitas lokal serta meningkatkan pendapatan petani.
Petani mitra TTM, Jonless, menyatakan dengan bangga telah berbagi kepada para tamu di acara bahwa melalui kerja sama dengan TTM dalam membudidayakan kubis selama satu musim. Ia mengaku telah memperoleh pendapatan bersih sekitar Rp17.000.000. Ia juga mendorong petani lain untuk lebih aktif dan bersedia bertanggung jawab atas lahan mereka sendiri.
Sebagai informasi, proyek produksi dan pemasaran bawang putih dan bawang merah Provinsi Sumut dimulai pada tanggal 1 Januari 2023. Dari Januari hingga Juni tahun ini, program ini telah mengembangkan sekitar 32 Ha lahan, melibatkan 37 petani mitra, 9 mitra pasar, dan mengadakan 4 kali lokakarya (workshop).
Diketahui, sejak tahun 1976, Taiwan dan Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral pertanian sejak tahun 1976. Kerja sama ini telah menginjak usia 48 tahun. Selama 48 tahun terakhir, TTM telah mengunjungi berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Bali, dan Sulawesi.(PR/01)