Problematika Satwa di “Medan Zoo”, PKBSI Berikan Bantuan Penanganan

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) Tony Sumampau (lima dari kanan) bersama sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (FOKSI) saat kegiatan Orientasi Wartawan Konservasi (OWAKA) di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jabar. FOTO: dok.Ant

BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) saat ini tengah membantu penanganan permasalahan satwa di kebun binatang “Medan Zoo” di Medan, Sumatera Utara (Sumut).

“Upaya itu adalah inisiatif PKBSI, kami sudah membantu secara teknis dengan menempatkan empat personel di Medan Zoo untuk pengelolaanya,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKBSI, Tony Sumampau di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/1/2023).

Kemenkumham Bali

Ia menambahkan bahwa selain membantu teknis pengelolaan, PKBSI juga memberikan bantuan pakan kepada satwa di Medan Zoo Rp3 juta per hari.

Hanya saja, kata dia, dalam aspek bantuan pembiayaan PKBSI punya keterbatasan sehingga hanya bisa dalam waktu tertentu.

“Untuk bantuan pembiayaan pakan satwa, PKBSI maksimal hanya dapat memberikan hingga empat bulan ke depan,” kata konservasionis satwa yang juga Komisaris Lembaga Konservasi “ex-situ” (di luar habitat alami) satwa Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor itu.

BACA JUGA  Terbongkar! Pernikahan Sesama Wanita di Cianjur

Menurut dia atas permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pihak PKBSI juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan untuk mencari solusi bagaimana dan siapa pengelola selanjutnya sehingga ada jalan keluar.

“Saran-saran sudah kami sampaikan dan diterima dengan baik,” kata Tony Sumampau.

Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution kepada pers di Medan, Rabu (10/1) malam menyatakan Pemerintah Kota Medan melalui Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan selama ini sudah berupaya untuk membenahi Medan Zoo.

Pihaknya saat ini sedang fokus melakukan upaya jangka pendek untuk menyelamatkan satwa.

Sedangkan perencanaan pendanaan jangka panjang belum diputuskan, katanya.

Manajer Medan Zoo, Pernius Harefa mengakui kebun binatang milik Pemerintah Kota Medan itu saat ini memrihatinkan, yakni mengalami kendala finansial.

BACA JUGA  Tiga Laga Tunda, Mulai Digelar 20 Februari 2022

Pemasukan dari pengunjung satu-satunya jadi penopang operasional di mana jumlah pengunjung terus menurun setiap harinya.

Dengan harga tiket Rp15 ribu, pengunjung yang datang setiap harinya hanya sekitar 30 orang sehingga berdampak dana operasional Medan Zoo menjadi minus.

Malahan, untuk pakan satwa dan gaji pegawai kini harus mengutang kepada pihak vendor.

Sementara itu Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Medan, Bambang Hendarto saat diwawancarai wartawan di Medan Zoo, Jumat (12/1) 2024 menjelaskan 4 harimau sumatera di Kebun Binatang Medan itu dalam kondisi sakit, di mana 3 di antaranya sulit disembuhkan.

Ia mengatakan awalnya jumlah harimau sumatera di Medan Zoo berjumlah 6 ekor. Lalu dua ekor bernama Nurhaliza dan Erha mati, sehingga kini jumlahnya tinggal 4 ekor, di mana seluruh harimau sumatera tersebut dalam kondisi sakit. (02/Ant)

BACA JUGA  Kabar Duka, Mantan Menteri Kehakiman Prof Muladi Tutup Usia