Rahayu Saraswati Mundur dari DPR Usai Ucapan “Mental Kolonial”

Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati (Foto: Net)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (10/9/2025). Keputusan tersebut disampaikan melalui video berdurasi enam menit di akun Instagram pribadinya, setelah ucapannya soal “Mental Kolonial” dalam sebuah podcast kembali memicu polemik publik.

Dalam pernyataannya, Saraswati mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat atas ucapan yang menimbulkan kontroversi. Ia menegaskan tidak pernah bermaksud merendahkan perjuangan generasi muda, terutama mereka yang sedang berjuang menghadapi tantangan ekonomi.

“Saya menyadari kesalahan ini sepenuhnya tanggung jawab saya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mundur dari jabatan anggota DPR,” ungkap keponakan Presiden Prabowo Subianto itu.

Rahayu Saraswati menjelaskan, kontroversi yang berawal dari potongan video podcast “On The Record” Antara TV pada Februari 2025 semakin meluas menjelang peringatan 17 Agustus. Potongan pernyataannya tersebut dianggap menyinggung publik dan memicu kemarahan di media sosial.

BACA JUGA  Kamis Malam, Firli Bahuri Nyatakan Mundur Dari Ketua KPK

Meski dirinya memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan penasihat startup, Saraswati mengakui bahwa ia memiliki privilege yang tidak dimiliki semua orang. Hal itu, menurutnya, membuat pernyataannya menjadi sensitif dan menyinggung banyak pihak.

Sebelum benar-benar mundur, Saraswati berharap masih diberi kesempatan menyelesaikan satu agenda penting, yaitu pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan di Komisi VII DPR.

Ia juga berkomitmen menyalurkan sisa dana aspirasi kepada masyarakat dalam bentuk bantuan alat kesehatan dan program pelatihan kewirausahaan.

Meskipun tidak lagi duduk di kursi legislatif, Saraswati menegaskan akan tetap aktif memperjuangkan isu-isu yang selama ini ia fokuskan, seperti pemberdayaan pemuda, pencegahan perdagangan orang, dan penanganan krisis iklim.

BACA JUGA  Ngopi di Kampung Pulo, Anies Diteriaki Warga

“Berserah diri bukan berarti menyerah. Perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik bisa dilakukan dari mana saja, tidak harus dari kursi parlemen,” tegasnya.

Kontroversi bermula dari potongan video berdurasi dua menit yang diambil dari podcast Antara TV. Dalam potongan itu, pernyataan Saraswati dianggap meremehkan semangat generasi muda. Meski klarifikasi sudah disampaikan, gelombang kritik terus mengalir hingga akhirnya ia memilih mundur dari DPR RI.(PR/04)