Sahabat Relawan Indonesia: Kondisi Memburuk, 1 Warga Badui Butuhkan Obat TBC

Badui TBC
Sahabat Relawan Indonesia (SRI) bekerja sama dengan tenaga kesehatan mengoptimalkan pengobatan untuk mencegah penyebaran penyakit menular di permukiman Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (24/6/2023). FOTO: Ant/HO-SRI

RANGKASBITUNG-BANTEN, SUDUTPANDANG.ID – Sahabat Relawan Indonesia (SRI) mengemukakan bahwa seorang warga suku Badui bernama Ayah Sadi (55) saat ini kondisi kesehatannya kian memburuk dan membutuhkan obat tuberkulosis (TBC) atau disebut juga TB, untuk penyembuhan penyakit menular tersebut.

“Pasien TB Ayah Sadi kini kondisinya kronis dan semakin memburuk, karena belum mendapatkan pengobatan lanjutan usai dirujuk ke RSUD Banten pada September 2024,” kata Koordinator SRI, Muhammad Arif Kirdiat dalam pernyataan yang diterima di Rangkasbitung, Provinsi Banteng, Ahad (27/10/2024).

Kemenkumham Bali

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Gejala TBC yang khas adalah batuk darah, sedangkan gejala tidak khas adalah batuk berdahak, penurunan berat badan, dan meriang. Gejala lain yang dapat muncul adalah: Malaise, Menurunnya nafsu makan, Menggigil, Demam, Berkeringat di malam hari.

BACA JUGA  Kualitas Udara DKI-Jakarta Memburuk di Penutup Tahun 2023

“Kita berharap Ayah Sadi, warga Badui yang membutuhkan obat TB itu, yakni warga Kampung Cisagu, Desa Kanekes bisa terpenuhi,” katanya.

Ia positif terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis berdasarkan hasil pemeriksaan Instalasi Radiologi di salah satu klinik di Kota Serang.

Sebelumnya, SRI pada September 2024 melakukan pemeriksaan kesehatan dengan mengunjungi kawasan pemukiman Badui melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Serang berserta mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Achmad Yani (Unjani) Bandung.

Ayah Sadi positif mengidap TB dan dirujuk ke RSUD Banten, namun sejauh ini belum ada pengobatan lanjutan dari Puskesmas Cisimeut sebagai pendamping kesehatan masyarakat Badui.

“Kami minta Puskesmas Cisimeut dan Dinkes Lebak menindaklanjuti pengobatan TB atas nama Ayah Sadi, namun tidak ada tanggapannya,” katanya kata Muhammad Arif Kirdiat.

BACA JUGA  Jaket "Varsity" Dikenakan Ganjar-Mahfud di Debat Kelima

Kepala Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Budi Mulyanto mengatakan pihaknya telah mendistribusikan obat TB kepada petugas Puskesmas Cisimeut agar memberikan pengobatan rutin serta melibatkan pengawasan minum obat (PMO) dari keluarga pasien TB.

Ia menyatakan pengobatan TB bisa sembuh dan harus tuntas menjalani masa pengobatan selama enam bulan tanpa putus.

“Kami berharap pasien TB warga Badui bisa kembali sembuh,” kata Budi Mulyanto. (Ant/02)