Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Jurnalis adalah Prajurit Perubahan

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Jurnalis adalah Prajurit Perubahan
Nguyễn Trọng Nghĩa membuka Festival Pers Nasional 2025 di Hanoi, Kamis (19/6). Hadir delegasi PWI Pusat dan organisasi pers Asia Tenggara dalam perayaan 100 tahun Pers Revolusioner Vietnam.(Foto:M. Nasir / PWI Pusat)

“Wartawan juga adalah prajurit revolusioner. Pena dan kertas adalah senjata tajam mereka.”

HANOI-SUDUTPANDANG.ID – Wartawan juga adalah prajurit revolusioner. Pena dan kertas adalah senjata tajam mereka.” Demikian pernyataan Nguyễn Trọng Nghĩa, Anggota Politbiro dan Sekretaris Komite Sentral Partai yang juga menjabat Kepala Komisi Sentral untuk Komunikasi dan Pendidikan Vietnam, dalam pidato pembukaan Festival Pers Nasional 2025 di National Convention Center, Hanoi pada Kamis (19/6).

Festival ini menjadi penanda peringatan 100 tahun Hari Pers Revolusioner Vietnam, yang jatuh setiap 21 Juni. Rangkaian perayaan digelar sejak Kamis hingga Sabtu (19 – 21 Juni 2025), oleh Asosiasi Wartawan Vietnam (Vietnam Journalists Association/VJA).

Acara pembukaan berlangsung meriah, dengan suguhan seni tari yang dinamis dan padu, mencerminkan kedisiplinan dan semangat revolusioner. Para penari bergerak serempak dengan koreografi yang memukau, disambut tepuk tangan meriah dari ribuan hadirin.

BACA JUGA  Sistem Satu Arah di Jalur Puncak Bogor

Tak hanya pertunjukan, festival ini juga menampilkan lebih dari 500 foto digital, artefak, dan arsip bersejarah, menjadi medium refleksi atas perjalanan panjang pers Vietnam yang penuh keberanian dan inovasi.

Momentum tersebut juga disebut sebagai peringatan berbagai tonggak penting dalam sejarah nasional, antara lain 80 tahun Revolusi Agustus, 80 tahun Hari Nasional Vietnam, 135 tahun kelahiran Presiden Ho Chi Minh, 75 tahun berdirinya Asosiasi Wartawan Vietnam (VJA), serta 100 tahun Pers Revolusioner Vietnam.

Dalam pidatonya, Nguyễn Trọng Nghĩa mengutip Presiden Hồ Chí Minh bahwa jurnalisme tidak hanya mencerminkan kenyataan, tetapi juga menjadi kekuatan spiritual yang membangkitkan semangat kebangsaan dan memperkuat kepercayaan terhadap jalan sosialisme.

“Festival Pers Nasional ini menjadi simbol keberlanjutan dan kemajuan media Vietnam. Dari media cetak hingga digital, dari pena hingga kecerdasan buatan, semua bertransformasi dalam semangat revolusi,” tegas Nghĩa.

BACA JUGA  Lagi, Dua Jurnalis Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Presiden VJA, Lê Quốc Minh, dalam sambutannya mengapresiasi atas kehadiran para tamu dari berbagai kalangan, termasuk komunitas pers internasional. Dari Indonesia, hadir perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat M. Nasir. Turut hadir pula delegasi dari Thailand, Kamboja, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan, Filipina, Laos, dan Singapura.

Lê Quốc Minh menegaskan bahwa selama satu abad, pers revolusioner Vietnam telah menjadi pelopor dalam ranah ideologi dan budaya, sekaligus suara setia Partai serta forum tepercaya bagi rakyat.

“Loyalitas bukan sekadar sifat, tapi prinsip. Di era digital ini, jurnalis harus mengandalkan kreativitas untuk menjawab tuntutan zaman,” ujarnya.

Evolusi Jurnalisme Hadir di 130 Stan Festival

Festival diikuti oleh 124 kantor berita dan sekitar 130 stan media, termasuk media arus utama nasional maupun lokal serta lembaga pendidikan jurnalistik. Mereka menampilkan berbagai karya jurnalistik terbaru, dari liputan politik hingga pertahanan, dari diplomasi hingga budaya.

BACA JUGA  Hendry Ch Bangun Umumkan Kepengurusan PWI Pusat Periode 2023-2028, Ini Daftarnya

Banyak di antaranya memamerkan inovasi seperti kecerdasan buatan (AI), pemodelan 3D, holografi, dan realitas virtual (VR). Ruang pameran utama diisi oleh media besar seperti Nhân Dân, Vietnam Television (VTV), Voice of Vietnam (VOV), Vietnam News Agency (VNA), serta media militer dan kepolisian.

“Festival ini dirancang dengan saksama untuk mencerminkan esensi jurnalisme Vietnam dari akar sejarah hingga transformasi digital,” pungkas Lê Quốc Minh, yang juga Pemimpin Redaksi Nhân Dân.(01)