JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memberikan peringatan potensi terjadinya pergerakan tanah di 10 kecamatan di Jakarta.
Menanggapi itu, Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meminta masyarakat tidak panik dengan munculnya potensi pergerakan tanah di sejumlah wilayah ibu kota.
“Berdasarkan informasi yang saya terima, dampak dari pergerakan tanah ini masih tergolong kecil. Meski begitu, saya berharap pergerakan tanah tak terjadi di Jakarta,” kata Heru di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (4/12).
Kendati demikian, Heru mengimbau kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang sedang tidak menentu.
Ia juga meminta masyarakat bisa meluangkan waktu untuk memantau informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atau sumber kredibel lainnya.
“Kami mengimbau, dengan kondisi cuaca atau alam yang tidak bersahabat, selalu melihat informasi dari BMKG dan informasi cuaca lainnya,” pesan Heru.
Sebagai informasi, Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menyebutkan bahwa pergerakan tanah berpotensi terjadi di 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Berikut daftar 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang berpotensi terjadinya pergerakan tanah:
Jakarta Selatan
- Cilandak
- Jagakarsa
- Kebayoran Baru
- Kebayoran Lama
- Mampang Prapatan
- Pancoran
- Pasar Minggu
- Pesanggrahan.
Jakarta Timur
- Kramatjati
- Pasar Rebo
Menurut Isnawa Adji, pergerakan tanah dapat terjadi saat curah hujan tinggi, terutama di daerah zona menengah yang berbatasan dengan lembah, sungai, tebing, atau lereng.
Sementara itu, di zona tinggi pergerakan tanah lama bisa jadi aktif kembali.
“Untuk itu, kepada lurah, camat, dan masyarakat diimbau agar mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” kata Isnawa Adji.(Erfan/01)